Aksi seru anak Purwakarta bermain permainan tradisional
Tujuannya ialah mendekatkan kembali permainan masa lalu kepada generasi mendatang ini.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta kembali memperkenalkan beragam permainan tradisional kepada anak-anak di wilayah itu. Tujuannya ialah mendekatkan kembali permainan masa lalu kepada generasi mendatang ini.
Bertempat di Taman Pesanggrahan Padjadjaran yang berlokasi di Alun Alun Kiansantang Purwakarta, anak-anak disediakan berbagai permainan tradisional mulai dari jalangkungan (egrang), lompat tali dan karet, bebedilan (bedil bambu), kolecer (baling-baling bambu), congklak Kayu, serta permainan tradisional lainnya.
"Biasanya kan main tuh game di HP, bosan juga. Kalau main seperti ini ya banyak teman terus bisa mencoba antara satu permainan dengan permainan lain," kata salah seorang anak perempuan Nona Wisesa di lokasi, Minggu (23/10).
Selain kalangan anak, digelarnya Kaulinan Barudak (permainan anak-anak) di Taman Pasanggrahan Purwakarta, juga menjadi perhatian kalangan orang tua. Mereka sengaja datang selain mengantar anak - anak mereka, sekaligus bernostalgia dengan masa kecilnya.
"Iya Sengaja datang kesini, pertama mengantar anak agar anak-anak saya kenal permainan yang ada disini. Daripada mereka bermain game online, tubuhnya tidak bergerak, bahkan cenderung mengakibatkan anak-anak kita egois karena dituntut untuk menang. Kalau permainan disini kan ada nilai kebersamaan. Nah keduanya saya ingin bernostalgia dengan masa kecil saya dulu di kampung," kata salah satu orang tua, Dadan Sukmana (39), warga Karanglayung, Kelurahan Nagri Tengah, Purwakarta.
Dirinya mengapresiasi langkah Pemkab Purwakarta yang menyediakan ruang untuk anak-anak bermain, terlebih dengan diadakannya permainan tradisional tersebut. "Tentu kita dukung. Manfaat untuk anak-anak kita besar sekali. Saya sendiri bisa bernostalgia. Kalau diperbanyak tentu bagus," ujar Dadan.
Sementara itu Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengungkapkan, acara ini setiap hari Minggu. Dia berharap dengan adanya ruang bermain bagi mereka maka kecerdasan anak-anak akan terlatih melalui aneka permainan tradisional.
"Dengan dibukanya ruang seperti ini, anak-anak bisa bermain sambil belajar secara bebas dan mereka bisa berekspresi," tutur Dedi.
âªDedi menyebutkan sengaja menyediakan tempat bermain aneka jenis permainan tradisional di Taman Pesanggarahan, Alun Alun Kiansantang Purwakarta, karena saat ini permainan tradisional mulai ditinggalkan oleh anak-anak.â¬
âª"Anak-anak itu harus diarahkan pada pelajaran aplikatif dan pembentukan nalar kreatif, bukan pelajaran akademik. Saya rasa itu bisa diperoleh dari penerapan permainan tradisional," pungkasnya.