Akui Pernah Pakai Sabu saat Ditanya Kepala BNN, Mahasiswa Unsri Dihadiahi Sepeda
Seorang mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, AD, memberikan pengakuan mengejutkan di hadapan banyak orang, bahkan di depan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Petrus Reinhard Golose. Dia mengaku pernah menjadi pemakai narkoba.
Seorang mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, AD, memberikan pengakuan mengejutkan di hadapan banyak orang, bahkan di depan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Petrus Reinhard Golose. Dia mengaku pernah menjadi pemakai narkoba.
Pengakuan itu disampaikannya dalam sebuah acara yang digelar di kampus Unsri Palembang, Rabu (1/3). Atas pengakuan itu juga, AD mendapat hadiah sepeda dari Kepala BNN.
-
Apa yang diungkapkan oleh Kepala BNN mengenai bahaya narkoba? “Kita tahu sendiri narkotik adalah menyerang manusia, bahkan kalau saya bilang membunuh manusia lebih dahsyat dari teroris,” ujar Marthinus usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Bagaimana ANBK dilakukan? Pelaksanaan AN menggunakan sistem berbasis komputer, sehingga disingkat dengan ANBK yang menggunakan moda tes dengan pilihan moda daring (online) ataupun semi daring (semi online) sesuai dengan ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah atau daerah masing-masing.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
Awalnya, Petrus menantang mahasiswa yang pernah menjadi pecandu narkoba untuk tunjuk tangan. Tiba-tiba seorang mahasiswa langsung berdiri dan memperkenalkan namanya.
Saat ditanya, AD mengaku pernah mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu. Hal itu membuat mahasiswa lain meresponsnya dengan tertawa.
Namun, Petrus justru mengapresiasi AD atas keberanian dan kejujurannya sebagai pecandu narkoba. Dia menilai sikap AD itu jauh lebih baik dan sadar dengan kesalahannya ketimbang menyembunyikan perilaku buruk itu.
"Berapa lama kamu pakai sabu?" tanya Petrus.
AD pun menjawab sudah tiga kali. Yang pertama karena dikasih orang, kedua mengonsumsinya hanya sedikit. "Yang ketiga karena terlalu banyak pakai, badan saya jadi keram Pak," jawabnya.
Jawaban AD menjadi bahan bercandaan Petrus. Dia menyebut benda ketiga yang ia konsumsinya bukan sabu melainkan tawas sehingga membuat badannya keram.
"Bukan sabu itu yang dikasih, tawas," kelakar Petrus.
Petrus pun menantang AD untuk kembali mengonsumsinya jika diberi BNN sabu-sabu asli. AD sontak menolak. "Trauma Pak," jawab AD dengan tegas.
Alhasil, Petrus memberikan hadiah berupa sepeda kepada AD sebagai bentuk apresiasi karena telah mengakui kesalahannya. Dia juga meminta AD dan mahasiswa lain untuk tidak terlibat dalam peredaran narkoba.
"Kasih dia sepeda (menunjuk staf). Saya senang dengan kejujuranmu," pungkasnya.
(mdk/yan)