Alasan Bripda HS Rampok Sopir Taksi Online: Ganti Uang Abangnya yang Habis untuk Judi
Rencana uang Rp 100 juta yang disetorkan akan digunakan untuk membeli mobil. Namun, tersangka malah dipakai untuk bermain judi online. Semua uang itupun ludes.
Anggota Densus 88 Antiteror Bripda HS jalani rekonstruksi kasus dugaan pembunuhan pengemudi taksi daring. Rekontruksi dilaksanakan di Polda Metro Jaya, Kamis (16/2/2023).
Alasan Bripda HS membunuh pun terungkap. Mulanya, abang dari Bripda HS mengirimkan uang secara bertahap ke rekening tersangka. Uang yang disetorkan pertama kali berjumlah Rp 20 juta pada Rabu, 18 Januari 2023 pagi. Malam harinya, abang tersangka kembali mengirimkan uang senilai Rp 70 juta.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Bagaimana Kapolri merespons ketika disapa oleh anggota angkatan 83 di depan para Jenderal? Bukannya marah, Kapolri justru tertawa lebar usai disapa oleh anggotanya tersebut. Ia bahkan tidak marah meski disapa oleh anggotanya di depan para Jenderal, salah satunya Wakapolri Komjen Agus Andrianto.
Rencana uang yang disetorkan akan digunakan untuk membeli sebuah mobil. Namun, oleh tersangka malah dipakai untuk bermain judi online. Semua uang itupun ludes.
"Timbul niat tersangka main judi dari uang yang ditransfer. Uang itu pun habis main akibat main judi," kata penyidik membacakan naskah adegan, Kamis (16/2/2023).
Penyidik menerangkan, tersangka pun berkomunikasi via pesan WhatsApp dengan abangnya. Tersangka disebut segera mengantarkan mobil ke rumah abangnya yang berada di daerah Jambi. Padahal, uangnya telah habis semua akibat bermain judi.
Penyidik menerangkan, saat itulah timbul niat dari tersangka untuk merampas sebuah mobil. Adapun sasaran pengemudi taksi online.
"Di hari yang sama tersangka insiatif melakukan pencurian dengan target supir taksi online. Nantinya dijual dan uang penjualan dikembalikan kepada abang tersangka," ujar penyidik.
Sumber: Liputan6.com/Ady Anugrahadi
(mdk/ded)