Allan Nairn duga CIA terlibat pembunuhan Munir
Allan merasa ada yang janggal ketika Hendro mengatakan kepadanya bahwa CIA tidak bertanya apapun terkait kematian Munir.
Jurnalis asal Amerika Serikat (AS), Allan Nairn mengatakan kemungkinan besar ada keterlibatan Central Intelligence Agency (CIA), institusi intelijen Amerika AS, dalam kasus pembunuhan aktivis HAM Munir pada 2004 silam.
Menurut Allan yang juga aktivis HAM itu, dugaan tersebut muncul setelah dirinya melakukan wawancara dengan Jenderal (Purn) Hendropriyono. Allan merasa ada yang janggal ketika Hendro mengatakan kepadanya bahwa CIA tidak bertanya apapun terkait kematian salah satu aktivis HAM tersebut.
"Misal saya juga tanya pada Jenderal Hendropriyono setelah pembunuhan Munir apakah CIA tanya pada Pak Hendro setelah pembunuhan Munir? Hendro jawab tidak mereka tidak tanya apa-apa. Ini hal yang menarik kenapa CIA tidak tanya soal pembunuhan Munir," kata Allan kepada wartawan di kantor Komnas HAM jalan Latuharhary Jakarta Pusat, Senin (3/10).
Meski demikian, sebagai jurnalis, Allan menegaskan akan melakukan investigasi lebih dalam untuk mendapatkan jawaban yang sahih.
"Saya masih sedang selidiki soal itu mudah-mudahan minggu-minggu ini saya akan tulis ini tentang bagaimana CIA dan kedutaan Amerika berperan karena itu soal penting," katanya.
Lebih jauh Allan mengharapkan peran Jaksa Agung agar berani memanggil Duta Besar AS dan juga anggota CIA untuk dimintai keterangan dalam kasus tersebut.
"Dan menurut saya Jaksa Agung harusnya panggil CIA dan orang Duta Besar Amerika," tukasnya.
Hendropriyono belum bisa dikonfirmasi terkait pengakuan Allan Nairn ini.