Amphuri Nilai Banyuwangi Layak Masuk Daftar Halal Tourism
Amphuri bersama beberapa kota lainnya seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Probolinggo (Bromo) berencana memasukkan Banyuwangi ke dalam program wisata halal tourism Amphuri.
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) yang berkedudukan di Jakarta, melakukan observasi ke Kabupaten Banyuwangi untuk menggali informasi apakah bisa sesuai dengan standar halal tourism.
Amphuri bersama beberapa kota lainnya seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Probolinggo (Bromo) berencana memasukkan Banyuwangi ke dalam program wisata halal tourism Amphuri.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"Bulan Januari lalu, saya sudah berkeliling Banyuwangi. Termasuk mengunjungi Kawah Ijen dan blue fire-nya yang terkenal itu. Pokoknya rasa capeknya tertebus melihat keindahannya," kata Wakil Ketua Umum Amphuri, Imam Basori saat berkunjung ke Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, Jumat (10/7).
Imam mengaku senang berada di Banyuwangi, karena dinilai punya tempat-tempat wisata yang ramah terhadap muslim. Masjid mudah ditemui, kulinernya halal dan enak, tempat wisatanya bersih dan ada banyak pilihan destinasi.
"Karena itu kedatangan saya kali ini bersama rombongan, ingin mendapatkan info sedalam-dalamnya tentang Banyuwangi, karena kami punya tekad untuk memasarkan halal tourism ke mancanegara, khususnya ke negara-negara di Timur Tengah. Dan kami ingin Banyuwangi masuk ke dalam promosi wisata halal kami," katanya.
Amphuri melihat, outdoor tourism menjadi pilihan umat muslim ke depannya. Amphuri optimis akan mampu menarik wisatawan mancanegara lebih banyak lagi untuk datang ke Indonesia. Khususnya wisatawan dari Turki, Maroko, Aljazair, Tunisia, seluruh Afrika, seluruh Timur Tengah dan negara-negara Eropa Muslim.
Saat ini, katanya, tamu Timur Tengah yang berkunjung ke Indonesia baru mencapai 18 juta orang. Amphuri optimis, ke depan akan lebih banyak lagi wisatawan Timur Tengah yang akan datang ke Indonesia, termasuk Banyuwangi di dalamnya.
"Kami sangat mencintai Banyuwangi. Semoga kerjasama antara Amphuri dengan Banyuwangi bisa terus berlanjut," ujar Imam.
Dalam kesempatan itu, Amphuri juga mengajak kru Indonesia Halal Discovery Channel (IHDC), sebuah unit kewirausahaan milik Amphuri, dengan hostnya yang asal Toronto, Kanada, Iqra Yunus Palejwala. Selain itu juga ada Badarudin, seorang youtuber yang intensif menyuarakan halal tourism Indonesia dalam setiap video youtubenya.
Host IHDC, Iqra Yunus Palejwala mengatakan, kunjungan ke Banyuwangi ini dimanfaatkan timnya untuk mengambil video recording tentang Banyuwangi.
"Kami mengambil beberapa video recording tentang Banyuwangi untuk kami promosikan ke mancanegara. Ini lho, Indonesia punya wisata halal yang layak dikunjungi, salah satunya Banyuwangi yang dikenal sebagai 'The City of Festival'. Kami yakin ini akan menjadi hal yang menarik dan diminati wisatawan muslim yang datang ke Indonesia. Sebab selama ini kebanyakan, beberapa destinasi hanya mengakomodir wisatawan non muslim daripada yang muslim," kata Iqra yang juga mengikuti program pertukaran mahasiswa di Universitas Islam Negeri Hidayatullah, Jakarta.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, segmentasi pariwisata di Banyuwangi memang outdoor tourism atau pariwisata berbasis alam. Orang yang datang ke Banyuwangi akan menikmati keragaman destinasi wisata alam yang ada, seperti Kawah Ijen, Pulau Merah, Taman Nasional Meru Betiri dan Alas Purwo, berbagai pantai serta perkebunan.
"Jangan khawatir untuk membawa wisatawan Timur Tengah ke Banyuwangi, karena di sini hotel-hotel kami juga dilengkapi dengan masjid atau musholla sebagai sarana ibadah. Makanan-makanannya pun juga makanan halal," kata Anas.
Anas juga menyebut beberapa festival yang pernah digagas Banyuwangi dan bisa dinikmati wisatawan muslim seperti Banyuwangi Bersholawat bersama Habib Syekh. Tahun lalu saat refleksi akhir tahun juga mendatangkan ulama-ulama terkenal untuk mengisi malam pergantian tahun dengan doa bersama, serta Arabian Street Food (Arasfo) yang rutin digelar setiap malam Minggu.
Rombongan Amphuri ini menghabiskan waktu dua hari di Banyuwangi dan menyempatkan diri untuk gowes bersama di areal perkebunan Kali Bendo. Total ada 90 orang anggota rombongan yang mengikuti touring dengan menempuh jalan darat.
(mdk/hhw)