Anak Agus Rahardjo sebut ayahnya sosok tepat jadi bos KPK
Di mata anaknya, Agus adalah pribadi yang tegas namun tetap ramah terhadap keluarga maupun lingkungan sekitar.
Agus Rahardjo terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2015-2019 setelah melalui dua kali voting di Komisi III DPR. Lalu apa tanggapan keluarga atas terpilihnya Agus menjadi ketua pimpinan lembaga antirasuah ini.
Salah seorang anak Agus, Danang mengaku tidak tahu bahwa ayahnya terpilih menjadi Ketua KPK. Saat pemilihan, Danang mengaku sedang berada di kampus. Saat ditanya mengenai tanggapan ayahnya terpilih, dia juga mengaku tidak terlalu terkejut dengan informasi itu.
"Enggak tahu, kebetulan saya lagi di kampus. Biasa saja tanggapannya hehehe," kata Danang di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Bekasi, Jumat (18/12).
Danang menilai ayahnya adalah sosok yang tepat untuk memimpin KPK. Hal itu lantaran ketika berada di rumah, Agus adalah pribadi yang tegas namun tetap ramah terhadap keluarga maupun lingkungan sekitar.
"Enggak jarang cerita tentang kantor. Bapak sih tegas, bisa dilihat sih gimana sama orang di kantor kelihatan lah dia tegasnya gimana," jelasnya.
Dia juga mengungkapkan, sebagai kepala keluarga, Agus juga sosok yang terbuka dan sering memberikan masukan kepadanya dalam berbagai hal. Bagi Danang, Agus tak sekadar ayah tetapi juga guru yang memberikan banyak pelajaran terutama soal kedisiplinan.
"Sering banyak kok banyak kasih masukan baik ke saya, banyak saya banyak belajar dari dia juga. Bisa cerita saya, dia selalu open orangnya. Dia selalu ada, pas anak-anaknya. Mau cerita masalah dan sebagainya," ungkap Danang.
Sebagai seorang anak, Danang mengatakan mendukung sepenuhnya kiprah baru mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) itu dalam menjalankan tugas barunya memberantas korupsi di Indonesia.
"Kalau saya sih semoga bapak bisa jaga amanah dari rakyat," tandasnya kepada merdeka.com
Seperti diketahui, Kepala Lembaga Kebijakan Barang dan Jasa Pemerintah Agus Rahardjo terpilih menjadi Ketua KPK periode berikutnya. Agus jauh memimpin dari empat calon lainnya, Irjen Pol Basaria Panjaitan menjadi nama kedua terbanyak dipilih oleh 54 anggota Komisi III DPR. Agus memperoleh 44 suara. Sementara Basaria hanya mendapatkan 10 suara.
Tiga calon pimpinan KPK lainnya, Hakim Ad Hoc Tipikor Alexander Marwata, Dosen hukum Universitas Hasanuddin Laode Syarif serta Staf Ahli KaBIN Saut Situmorang tidak ada suara yang memilih jadi ketua KPK.
Baca juga:
Tak terpilih jadi pimpinan KPK, Johan Budi sebut doa istri terkabul
Jokowi minta 5 pimpinan KPK yang baru jangan dikomentari dulu
Tetangga sebut ketua KPK baru dikenal sebagai tokoh masyarakat
Irjen Basaria Panjaitan, perempuan pertama jadi pimpinan KPK
Agus Rahardjo, ketua baru KPK pernah usul ludahi koruptor
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan kasus pungli di rutan KPK terungkap? Kasus tersebut rupanya dilakukan secara terstruktur oleh salah satu mantan pegawai KPK bernama Hengki. Di saat yang bersamaan, penyidik KPK yang juga mengusut kasus pungli tersebut telah mengumumkan Hengki sebagai tersangka.
-
Apa yang disita KPK dari Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK menyita uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
-
Apa yang disita KPK dari rumah kader PDIP di Jatim? Dia melanjutkan, di rumah Mahfud yang berada di perumahan Halim Perdana Kusuma telah disita dua handphone dan uang tunai pecahan Rp 20 ribu senilai Rp 300 juta rupiah