Anak Bunuh Bapak di Bekasi Diduga Gangguan Jiwa Usai Cerai dan Usaha Bangkrut
Suherman, pria usia 35 tahun di Bekasi, Jawa Barat tega menghabisi nyawa bapaknya menggunakan linggis. Korban dipukul tiga kali di kepala sampai tidak sadarkan diri dan meninggal dunia. Diduga Suherman mengalami gangguan jiwa.
Suherman, pria usia 35 tahun di Bekasi, Jawa Barat tega menghabisi nyawa bapaknya menggunakan linggis. Korban dipukul tiga kali di kepala sampai tidak sadarkan diri dan meninggal dunia. Diduga Suherman mengalami gangguan jiwa.
Peristiwa itu terjadi di rumah korban Kampung Kobak Sumur 01 RW 04 Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi pada Sabtu (31/8) dini hari. Hasil pemeriksaan sementara, motifnya karena pelaku risih dengan suara dengkuran korban ketika tidur.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Mengapa pungli di Babelan Bekasi dianggap meresahkan? Sopir dimaki sampai dipukuli jika tak diberi. Menurut sang perekam, jika sopir tidak memberi uang maka mereka akan dimaki oleh orang-orang yang meminta-minta itu.Bahkan, sopir juga beresiko dipukuli jika melawan aktivitas pungli tersebut sehingga dianggap sangat meresahkan.“Tak diberi, dimaki-maki. Ngelawan, gebukin,” katanya.
Kapolsek Sukatani AKP Taifur mengatakan korban dihabisi ketika tidur di ruang tengah depan televisi sekitar pukul 03.00 WIB.
"Alasan dia kesal, kalau tidur mendengkur, memang dia labil, tapi kita belum bisa menentukan kejiwaan karena itu ranah medis," ujar Taifur ketika dikonfirmasi, Minggu (1/9).
Taifur mengatakan, korban diduga mengalami gangguan kejiwaan setelah usaha lapak barang bekasnya bangkrut. Belum lagi persoalan rumah tangganya bubar, tersangka diceraikan oleh istri. "Intinya dia banyak pikiran," ujar dia.
Selama ini, kata dia, tersangka mendapatkan pengawasan dari puskesmas setempat lantaran sering mengamuk tanpa alasan yang jelas baik di rumah maupun lingkungan tempat tinggal. Pihak puskesmas juga menyarankan agar tersangka dibawa ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan penanganan medis.
"Tapi keluarga selalu menutupi, mungkin karena aib, jadi mungkin malu atau alasan lain belum tahu," ujar dia.
Ia menambahkan, selama ini korban dan pelaku tinggal satu rumah. Adapun mantan istri korban, Sarni dan satu anak perempuannya tinggal di rumah lain namun masih satu lingkungan. Keduanya sering menjenguk kalau pagi hari.
"Terakhir kemarin pagi, ketika ditengok sudah meninggal dalam kondisi luka parah di kepala dan rahang. Tersangka pergi ke rumah kakaknya usai melakukan perbuatannya," ujar dia.
Baca juga:
Terganggu Dengkuran, Seorang Anak di Bekasi Bunuh Ayahnya Pakai Linggis
Anak Bunuh Bapak di Bekasi Diduga Gangguan Jiwa Usai Cerai dan Usaha Bangkrut
Buru Pelaku Pembunuhan Gadis Baduy, Polisi Terjunkan Anjing Pelacak
Remaja Baduy yang Tewas di Gubuk Diduga Korban Pemerkosaan
RS Polri Kramatjati Belum Izinkan Anak Aulia Kesuma Diperiksa
Pelaku Bunuh Tukang Ayam Ingin Kuasai Harta untuk Bayar Utang