Anak Disiksa Ayah Kandung di Tangsel Masih Dirawat Polisi, Belum Dijemput Keluarga
Polres Tangsel, juga memastikan bahwa sang anak masih dalam proses asesmen. Pihak terkait, kata Kapolres juga akan melakukan assessment terhadap keluarga yang akan merawat sang anak, agar kejadian serupa tidak kembali menimpa anak perempuan itu.
Polisi masih mencari keluarga anak korban penyiksaan Ayah kandung di Tangerang Selatan, saat ini sang anak masih dalam perawatan Polwan Polres Tangsel.
Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanudin menerangkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Ibu kandung korban yang sekarang berada di Malaysia. Dari keterangan sang Ibu, telah meminta keluarganya merawat sang anak.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video Bima Yudho Saputro viral? Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral. Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
"Sudah (menghubungi Ibu korban), sementara informasi yang diterima, si orang tua menyerahkan atau meminta untuk menitipkan ke tempat saudaranya," terang Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanudin.
Meski begitu, Iman mengaku sampai malam kemarin, tidak ada satupun pihak keluarga yang mendatangi Mapolres Tangsel, untuk menjemput atau menemui sang anak. Polres Tangsel, juga sedang berusaha menghubungi keluarga dari Ibu korban.
"Keluarga sampai dengan saat ini dari pihak penyidik sudah berupaya untuk mencari kontak personnya. Namun kami belum menemukan, kemudian secara aktif dari keluarga juga kami belum (mendatangi Polres Tangsel) bertemu (korban anak)," terang Imanudin.
Polres Tangsel, juga memastikan bahwa sang anak masih dalam proses asesmen. Pihak terkait, kata Kapolres juga akan melakukan assessment terhadap keluarga yang akan merawat sang anak, agar kejadian serupa tidak kembali menimpa anak perempuan itu.
"Namun dari hasil diskusi tim kami dengan P2TP2A dan kementerian PPA, ini menunggu hasil assesment dari anak maupun terhadap orang tua yang akan menerima si anak ini," terang Imanudin
Sebab, lanjut Kapolres, jangan sampai ada kejahatan baru nanti ketika sang anak dititipkan.
"Jadi kita haru betul betul tahu bahwa anak ini ada di tangan yang tepat, sehingga hak-haknya terpenuhi. Kemudian proses mitigasi terhadap dampak dari kejadiannya harus betul-betul clear. Jangan sampai menyisakan sisa-sisanya dimemori di otak kecilnya," ucap dia.
"Kalau soal penegakan hukum itu sudah clear. Kami sudah melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku, kami sudah melakukan pemberkasan, pemeriksaan dan proses lainnya di dalam penyidikan itu sendiri," tegas Iman.
Sebelumnya, tersangka WH diamankan Sat Reskrim Polres Tangsel, setelah sebelumnya, video penyiksaan yang dilakukan WH terhadap anaknya itu viral di berbagai media sosial.
Pelaku dalam keterangan yang disampaikan Kapolres Tangsel, mengaku sengaja merekam tindakan kekerasan dan penyiksaan terhadap anaknya itu, untuk kemudian dikirimkan ke Ibu korban yang saat ini bekerja di Malaysia.
Diterangkan Kapolres, aksi kekerasan yang terekam dan viral itu, direkam tersangka WH, satu hari sebelum video itu viral di media sosial atau Rabu (19/5).
Saat ini, Imanudin mengaku fokus pada proses mitigasi paska tindak kekerasan dan penyiksaan yang dialami sang anak. Polisi menegaskan, anak berusia 5 tahun itu saat ini dalam perawatan Polwan Polres Tangsel.
Baca juga:
Wali Kota Tangsel Ungkap Kondisi Anak Disiksa Ayah: Dia Ceria Main sama Polwan
Orangtua Tak Mampu Kelola Masalah Pribadi, Anak Jadi Korban Penganiayaan
Sengaja Rekam Video, Ayah Siksa Anak di Tangsel Dua Kali Lakukan Kekerasan
Polisi Dalami Motif Ayah Siksa Anak di Tangerang Selatan
Video Penangkapan Bapak Kejam Penganiaya Anak, Ini Tampang Pelaku
Ayah Penyiksa Anak di Tangerang Selatan Jadi Tersangka