Anak Menantu Santoso Tewas, Polisi Sebut Jumlah Teroris MIT Poso Tersisa 9 Orang
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Polisi Abdul Rakhman Baso mengatakan, jumlah DPO MIT Poso tersisa sembilan orang setelah dua orang anggota tewas. Menurut dia, belum ada penambahan dari jumlah DPO MIT Poso tersebut.
Dua anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, tewas setelah baku tembak dengan Satgas Madago Raya pada Senin (1/3) kemarin. Kedua anggota teroris MIT tewas itu yakni Samir alias Alfin asal Provinsi Banten dan Irul, warga Kabupaten Poso yang merupakan anak mantan pimpinan MIT Poso Santoso.
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Polisi Abdul Rakhman Baso mengatakan, jumlah DPO MIT Poso tersisa sembilan orang setelah dua orang anggota tewas. Menurut dia, belum ada penambahan dari jumlah DPO MIT Poso tersebut.
-
Bagaimana hubungan Khirani Trihatmojo dan Adira Santoso? Khiran dan Adira tampak asyik bersama, membagikan momen kebersamaan mereka di media sosial.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Apa yang dilakukan Tora Sudiro bersama anak-anaknya? Tora Sudiro akrab dengan anak-anaknya. Dia punya lima anak perempuan dan dia ngaku lebih paham harga make up daripada ban. "Gue lebih tahu harga make up daripada ban," katanya, seperti yang dikutip dari channel TRANS7 OFFICIAL.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Kenapa Khirani Trihatmojo jadi sorotan? Bareng Cowok Ganteng Belakangan, Khirani Trihatmodjo menjadi sorotan karena momen bersama seorang laki-laki.
-
Kapan Tora dan Anggi resmi bercerai? Tora dan Anggi diketahui telah resmi bercerai pada 2008 silam.
Abdul Rakhman Baso menjelaskan, DPO MIT Poso yang sebelumnya berjumlah 11 orang itu, terbagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok berjumlah tujuh orang, dan satu kelompok lagi berjumlah empat orang.
Kelompok yang berjumlah empat orang inilah terlibat kontak tembak dengan tim Satuan Tugas Madago Raya, gabungan TNI/Polri pada Senin (1/3).
"Terbagi dua kelompok, satu kelompok yang terdiri dari empat orang dipimpin Ali Kalora, dan satu kelompok lagi tujuh orang," ujar Abdul Rakhman Baso, Selasa (2/3).
Meskipun demikian, Kapolda Sulteng sangat menyayangkan masih ada sejumlah simpatisan yang membantu DPO MIT Poso ini.
"Tidak ada penambahan, tapi kami sayangkan masih ada simpatisan-simpatisan yang membantu mereka," katanya lagi.
Setelah kontak tembak tersebut, pihak Satuan Tugas Madago Raya, gabungan TNI/Polri, melakukan penyisiran di lokasi kontak tembak, di sejumlah pegunungan dalam wilayah Kabupaten Poso.
"Masih dilakukan penyisiran dan pengejaran di seputar Dusun Andole, Tambarana, Poso pesisir utara. Karena pada saat kejadian mereka berjumlah empat orang dan dua lainnya melarikan diri," ujar dia.
Kontak tembak DPO MIT Poso dengan TNI/Polri itu mengakibatkan dua DPO MIT, yakni Samir alias Alfin asal Provinsi Banten, dan Irul, warga Kabupaten Poso yang merupakan anak mantan pimpinan MIT Poso Santoso serta seorang prajurit TNI Praka Dedi Irawan tewas.
Baca juga:
Jenazah Prajurit TNI Korban Baku Tembak dengan Teroris MIT Dimakamkan di Pekanbaru
Tewas Usai Baku Tembak dengan Aparat, Anak Menantu Santoso Dimakamkan di Palu
Kontak Tembak dengan Satgas Madago Raya, Dua Teroris MIT Poso Tewas
Kapolda Tegaskan Satgas Masih Buru PO MIT Poso Pascakontak Tembak
Satgas Madago Raya Baku Tembak dengan Kelompok MIT Poso di Parigi Sulteng
Polri Ubah Sandi Operasi Buru Teroris Poso: Tinombala Jadi Mandago Raya