Anak muda tak lagi malu memakai cincin berhiaskan batu akik
Batu akik jenis bacan doko dengan warna hijau kini paling diburu.
Dalam beberapa bulan belakang ini kembali muncul tren baru yang digemari anak muda. Batu cincin atau lebih dikenal dengan sebutan batu akik tak henti dibicarakan, diburu dan dipamerkan.
Biasanya para anak muda cenderung tertarik dengan benda-benda yang bernuansa futuristik dengan teknologi canggih di dalamnya. Bahkan dulu anak muda bisa dikatakan malu menggunakan aksesoris yang satu ini, karena kemasan cincin yang terlihat jadul dan sangat identik dengan dukun.
Namun sepertinya kecanggihan teknologi dan pemikiran kolot dari kalangan muda-mudi mulai sedikit terkikis dengan keindahan alami yang dihasilkan oleh batu cincin. Keindahan warna dan bentuknya yang beragam menjadi faktor utama mengapa mereka yang berjiwa muda turut mencintai batu cincin akik ini.
Depri Imansyah (24), lajang yang tinggal di Jalan AUP Komplek STP Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini mengaku sudah menggemari batu cincin sejak setahun silam. Dia mengaku kecintaannya terhadap batu cincin dimulai saat sang ayah memberi cincin berjenis bacan doko berwarna hijau.
Pemberian dari sang ayah tersebut menjadi awal candu baginya. Hingga saat ini Depri sudah memiliki 33 batu cincin dengan berbagai jenis. "Awalnya gua dikasih sama bokap, pas gue pake cincin batu itu jadi banyak temen-temen gue yang ikutan koleksi. Sampe sekarang gua punya 33 batu cincin," katanya.
Dari sekian banyak jenis batu yang dikoleksi, Depri lebih jatuh cinta dengan batu cincin berjenis bacan doko. Menurut dia, jenis batu yang satu ini lebih memiliki warna yang menarik ketimbang jenis batu lainnya.
"Soal batu apa yang disuka itu sih selera, tapi bacan doko lebih menarik hati gue," ujarnya.
Soal mitos-mitos gaib yang terdengar perihal batu cincin ini tidak berpengaruh besar terhadap minat mereka untuk mengoleksi. Sejak zaman dulu hingga saat ini, mitos batu cincin memang bisa dikatakan cukup besar.
Beberapa jenis batu dikatakan mampu mempengaruhi karakter si pengguna. Contohnya batu berjenis kecubung. Batu jenis ini digadang memiliki keunggulan secara magis, yaitu dapat mengendalikan amarah dan mengobati penyakit jantung dan penolak bahaya racun.
Namun, sebagian dari mereka (anak muda) justru tidak percaya adanya mitos gaib tersebut, pemuda yang gemar mengoleksi batu cincin ini lebih mementingkan nilai estetika yang secara alami terpancar dari jenis batunya.
Saat ini batu akik yang paling diminati di Indonesia adalah batu akik jenis anggur seperti biru langit dan kecubung, selain batu mulia seperti zamrud, ruby, safir, kalimaya dan batu bacan. Di Indonesia ada beberapa daerah yang biasa menghasilkan batu berharga selangit ini, seperti provinsi Banten, Sumatera Barat, Lampung dan Kalimantan.
Setiap tahunnya tren batu cincin selalu mengalami perubahan, saat ini para penggemar lebih cenderung mencari batu akik yang bermotif, seperti menyerupai bentuk gambar ataupun tulisan. Meski mahal, ada yang rela merogoh koceknya untuk mendapatkan batu idaman mereka.
Baca juga:
Mistis di balik batu akik
Batu akik kerap dipakai buat jimat di kalangan santri
Gandrung batu akik, antara mode dan gaib
Asal muasal penemuan batu akik di Cilandak
Heboh batu akik di Jalan Bango, Cilandak
-
Apa arti dari nama Batu Batikam? Melansir dari beberapa sumber, Batu Batikam jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia artinya batu yang tertusuk.
-
Siapa yang dikaitkan dengan keberadaan Batu Batikam? Situs ini menjadi bukti mengenai kehadiran tokoh Datuk Perpatih Nan Sabatang dan Datuk Ketumanggungan dalam sejarah Minangkabau sebagai pendiri dari dua keselarasan yaitu Bodi Caniago dan Koto Piliang.
-
Apa yang ditemukan di Pasar Batu Akik Tepecik? Pasar Batu Akik Tepecik ini merupakan pusat perdagangan obsidian, sejenis batu akik, dan produk pertanian. Obsidian digunakan dalam pembuatan perkakas dan senjata.
-
Kapan Pasar Batu Akik Tepecik aktif? Pasar Batu Akik Tepecik ini merupakan pusat perdagangan obsidian, sejenis batu akik, dan produk pertanian. Obsidian digunakan dalam pembuatan perkakas dan senjata.
-
Apa itu Surat Batak? Aksara Batak ini biasa disebut dengan Surat Batak atau Surat na Sampulu Sia yang artinya kesembilan belas huruf atau bisa juga disebut Si Sia-sia.
-
Dimana lokasi Batu Batikam berada? Apabila penasaran dengan batu ini, anda bisa datang ke tempat ini yang letaknya berada di Jorong Dusun Tuo, Nagari Limo Kaum, Kecamatan Lima Kaum, Tanah Datar, Sumatra Barat.