Anak SD keroyok teman, Fahri Hamzah tagih revolusi mental Jokowi
Seorang siswi berjilbab menangis di pojok kelas. Teman-temannya menendangi dan memukul anak itu tanpa ampun.
Video kekerasan yang dilakukan sejumlah anak SD yang mengeroyok temannya di dalam kelas membuat banyak pihak prihatin. Termasuk Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang mengecam aksi kekejaman yang dilakukan siswa terhadap teman wanitanya.
Fahri mengaku sudah menonton aksi brutal tersebut. Dia kaget, hal itu terjadi justru jauh dari ibukota yakni di Bukittinggi, Sumatera Barat.
"Terus terang saya dan istri saya kaget dan terbelalak bisa ada fandalisme dan premanisme pada level anak-anak SD. Membuat kita harus berfikir agak mendalam apa yang terjadi, kolektif anak-anak Indonesia yang jauh di sana Bukittinggi tiba-tiba ada kekerasan semacam itu," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/10).
Fahri kaget karena di desa-desa seperti Bukittinggi itu mengedepankan budaya yang agamis. Akan tetapi, yang terjadi dalam peristiwa ini justru sebaliknya, terjadi aksi kekerasan.
"Tanpa berpijak pada kultur mengaji sore hari pergi ke surau dalam novel-novel itu sudah tidak keluar lagi sehingga tiba-tiba anak secara kolektif lihat di sudut kelas dia aniaya tanpa rasa iba sambil divideokan ini luar biasa," tegas dia.
Menurut Fahri, bukan hanya pemerintah daerah Bukittinggi yang harus bergerak menangani kasus ini. Pemerintah provinsi Sumatera Barat juga diminta untuk mengantisipasi dan memberikan penyuluhan kepada anak-anak agar tak ada lagi hal serupa terjadi.
"Paling tidak secara teknis ditangani pemerintah Bukittinggi tapi dari sisi support pemerintah provinsi," terang dia.
Oleh sebab itu, Fahri meminta agar revolusi mental yang digembor-geborkan Jokowi harus segera dilaksanakan. Hal ini bertujuan agar tidak ada lagi hal serupa terjadi.
"Kalau saya jadi Pak Jokowi yang dia sebut revolusi mental itu harus mulai dia jabarkan," imbuhnya.
Fahri juga berharap agar revolusi mental yang dijanjikan Jokowi tidak hanya dijadikan sebagai alat pencitraan saat kampanye pilpres dulu.
"Jangan sampai itu hanya pencitraan, tapi judgement," pungkasnya.
Baca juga:
Cerita tragis penyiksaan anak SD Perwari di Bukit Tinggi
Wali Kota Bukit Tinggi panggil Kepsek SD Trisula Perwari
Video siswa SD siksa temannya terjadi di SD Trisula Bukit Tinggi
Video anak SD siksa temannya beredar di Youtube
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
-
Di mana Farel Prayoga bersekolah? Farel Prayoga kini berseragam putih-biru alias SMP. Dia sekolah di SMP Negeri (SMPN) 1 Cluring, Banyuwangi. Farel masuk kelas 7E dan capat membaur bersama teman-teman barunya.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo di sekolah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
-
Kenapa kelas BPJS dihapus? Irsan mengatakan, untuk penyesuaian iuran ini masih perlu diskusi lebih lanjut.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.