Anak Serda Sugianto ingin jadi tentara seperti ayahnya
Serda Sugianto merupakan prajurit Batalyon Komando 462 Paskhas Pulanggeni tersebut jadi korban kecelakaan Hercules.
Jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 atas nama Serda Sugianto, dimakamkan secara militer di Pemakaman Bahagia kompleks Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Pekanbaru Riau, Kamis (2/7) sekitar pukul 10.30 WIB.
Prosesi pemakaman yang diiringi tembakan salvo ini dipimpin Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kolonel Pnb Khairil Lubis dan dihadiri sejumlah perwira TNI AU, Prajurit Pasukan Khas (Paskhas) serta keluarga korban.
Serda Sugianto merupakan prajurit Batalyon Komando 462 Paskhas Pulanggeni tersebut meninggal di usia 36 tahun, dan meninggalkan seorang istri bernama Rahmi Maulia dan dua anak, Irfan Raditya Ginanto yang berumur lima tahun dan Anindya Raditya yang masih berusia sembilan bulan.
Pantauan merdeka.com, usai pemakaman, suasana haru jelas terlihat saat istri dan anaknya diberikan kesempatan untuk menyampaikan doa serta taburan bunga tak kuasa menahan tangis menjelang kepergian terakhir Serda Sugianto.
Serda Sugianto yang merupakan lulusan Sekolah Pembentukan Bintara 25 Tahun 2014, sebelum meninggal dalam tugas di Medan pada 30 Juni 2015 lalu adalah Danro Satu/Bakpan 1/Tompan 2 Ipan A Batalyon Komando Paskhas.
Namun nasib berkata lain, bintara ini meninggal dunia dalam tragedi jatuhnya pesawat Hercules di Jalan Jamin Ginting kota Medan, Sumatera Utara.
Keluarga Serda Sugiyanto, anggota Batalyon 462 Pasukan Khas TNI-AU yang gugur dalam jatuhnya pesawat Hercules A-1310 di Kota Medan, menerima dengan ikhlas musibah tersebut, bahkan anak sulungnya bertekad meneruskan cita-citanya sebagai tentara seperti ayahnya.
"Anak saya yang paling besar tetap ingin menjadi tentara seperti almarhum ayahnya. Saya akan dukung cita-citanya kalau bisa dia nanti harus menjadi komandan," kata Rahmi Maulia.
Tidak hanya Sugianto, ada 9 prajurit Paskhas yang ikut meninggal dunia dalam tragedi jatuhnya pesawat buatan Amerika Serikat tersebut, pada Selasa (30/6).
Nama-nama korban dari anggota Paskhas yang meninggal dunia antara lain Sertu Irian Sili, Serda Sugiyanto, Kopda Mujiman, Kopda Saryanto, Kopda Dani Setyo Wahyudi, Kopda Eria Ageng, Pratu Sepridoni, Pratu Warsianto, Pratu Rudi Haryono, Pratu Ardianto Wibowo.
Mereka sejatinya akan bertugas mengawal objek vital di Satuan Radar 213 Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau. Hanya tiga prajurit yang dievakuasi ke Pekanbaru, sedangkan sisanya ke daerah lain sesuai dengan permintaan pihak keluarga.