Analisa Pergantian Kabareskrim dan Promosinya Irjen Idham Aziz
Baru lima bulan menjabat Komjen Arief Sulistyanto terpental dari posisinya sebagai Kabareskrim Polri. Jebolan Akademi Kepolisian 1987 itu kini diplot menjadi Kalemdiklat menggantikan Komjen Unggung Cahyono.
Baru lima bulan menjabat Komjen Arief Sulistyanto terpental dari posisinya sebagai Kabareskrim Polri. Jebolan Akademi Kepolisian 1987 itu kini diplot menjadi Kalemdiklat menggantikan Komjen Unggung Cahyono.
Untuk posisi Kabareskrim, Kapolri memilih Irjen Idham Azis yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Nama Idham sempat santer dikabarkan menjadi Wakapolri menggantikan Komjen Syafruddin.
-
Apa yang dilaporkan Nurul Ghufron kepada Bareskrim Mabes Polri? Dia melaporkan anggota Dewas tersebut dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lulus dari Akpol? Perjuangannya berbuah manis saat ia lulus dari Akpol pada tahun 2021.
-
Kapan Zahwa Massaid lulus kuliah? Lulus Tahun Lalu Zahwa lulus kuliah pertengahan 2023. Aaliyah dan Reza Artamevia datang dari Indonesia untuk hadiri momen kelulusannya.
-
Kapan M Rizqi Iskandar Muda lahir? Secara kebetulan, Rizqi yang kelahiran Batang, Jateng, 9 November 2002 itu merupakan legislator termuda di DPRD Jateng pada periode ini.
-
Bagaimana tanggapan Polri terkait kasus Aiman Witjaksono? "Nanti kita konfirmasi dengan Polda Metro, yang jelas bahwa setiap perbuatan harus dipertanggungjawabkan, sehingga prosedur hukum juga berjalan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Bareskrim Polri, Selasa (5/12).
-
Kapan Muthia Azhari melakukan sidak? Dikenal sebagai sosok yang tajir melintir tak membuat wanita cantik ini untuk turun ke lapangan. Diketahui, bus MPM merupakan salah satu armada bus yang cukup terkenal khususnya bagi penumpang Minang. Lantas apa saja yang dilakukan oleh bos PO bus MPM tersebut? Berikut ulasan selengkapnya, Jumat (2/7).
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Hasibuan menilai Idham sudah memenuhi syarat untuk menduduki posisi Kabareskrim. Dalam catatan Edi Idham sudah pengalaman di bidang reserse sekitar 20 tahun dan terlibat dalam Densus 88.
"Melalui pengkajian yang matang, apalagi ini 2019 tahun politik dibutuhkan Kabaresrim yang mapan, memiliki pengalaman," tutur Edi kepada merdeka.com, Rabu (23/1).
Sedangkan untuk Arief, Edi melihat telah berhasil dalam proses pembinaan. Peran mantan Kapolda Kalimantan Barat itu begitu menonjol ketika menduduki jabatan
Asisten SDM Kapolri.
"Arief berhasil melakukan pembinaan karier perwira Polri. Mendapat apresiasi ketika di As SDM," ungkapnya.
Mantan Komisioner Kompolnas itu belum melihat promosi ini sebagai upaya dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mempersiapkan penggantinya. Tito sempat memberikan sinyal ingin pensiun lebih awal dari masa tugasnya yang baru berakhir di 2021.
"Mutasi biasa di tubuh kepolisian. Bisa terjadi karena semata-mata kebutuhan organisasi," katanya.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane berharap dengan mutasi ini elite di tubuh Polri akan semakin solid menghadapi tahun politik. Menurutnya, kinerja intelijen perlu ditingkatkan untuk mendeteksi dan antisipasi adanya gangguan keamanan.
"Meningkatkan soliditas di Bareskrim agar penegakan hukum bisa konsisten di sepanjang tahun politik," katanya.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal membenarkan rotasi para jenderal Polri itu. Menurutnya, mutasi adalah hal yang biasa dilakukan di tubuh Korps Bhayangkara.
"Sebagai tour off duty personel Polri, sebagai juga penyegaran sehingga Polri semakin kuat dan optimal dalam pelindungan, pelayanan dan pengayoman, kamtibmas dan penegakan hukum," kata Iqbal.
Seperti diketahui, Idham bersama Tito Karnavian menorehkan prestasi dengan melumpuhkan pentolan teroris Dr Azhari di Batu, Jawa Timur pada 2005. Keduanya bersama Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto.
Idham mengungkap kasus mutilasi tiga gadis di Poso yang menyita perhatian publik.
Lulusan Akpol 1988 itu juga terlibat dalam operasi-operasi skala besar. Seperti Operasi Anti-Teror Bareskrim Polri di Poso (2005-2007), Operasi Camar Maleo (2014-2016), dan Operasi Tinombala (2016).
Kemampuannya di bidang terorisme membuat Idham dipercaya sebagai Kapolda Sulawesi Tengah pada Oktober 2014. Di mana Sulteng saat itu merupakan wilayah yang rawan dengan kelompok sipil bersenjata.
Dia kemudian ditarik kembali ke Mabes Polri dengan menjabat sebagai Inspektur Wilayah II Itwasum Polri pada Februari 2016. Belum setahun, dia kemudian dipromosikan sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri pada September 2016 sekaligus naik pangkat menjadi Irjen.
Setahun kemudian dia dimutasi menjadi Kapolda Metro Jaya menggantikan M Iriawan. Kini dia ditunjuk sebagai Kabareskrim Polri menggantikan Komjen Arief Sulistyanto yang dimutasi menjadi Kalemdiklat Polri.
Baca juga:
Demokrat Enggan Berprasangka Buruk Soal Idham Azis Jadi Kabareskrim Terkait Pemilu
Jadi Kapolda Metro, Irjen Gatot Diharapkan Berantas Isu SARA Saat Pemilu
Irjen Idham Azis Ditantang Jadikan Bareskrim Institusi Bersih
Mengenal Idham Azis, Jenderal Berpengalaman di Bidang Teror Kini jadi Kabareskrim
Kapolri juga Mutasi Komandan Korps Brimob, Kini Dijabat Irjen Pol Ilham Salahudin
Kapolri Rotasi Jenderal, Idham Azis Jadi Kabareskrim, Gatot Eddy Jabat Kapolda Metro