Ancam akan meledakkan Mapolda Riau, pemuda di Palangkaraya dibekuk polisi
Pemilik akun Facebook Erick Sumber Asri yang mengancam akan meledakkan Mapolda Riau terindikasi berpaham radikal. Saat ini, pria bernama Erik Nurwianto (32) itu masih diperiksa intensif di Polda Kalimantan Tengah.
Pemilik akun Facebook Erick Sumber Asri yang mengancam akan meledakkan Mapolda Riau terindikasi berpaham radikal. Saat ini, pria bernama Erik Nurwianto (32) itu masih diperiksa intensif di Polda Kalimantan Tengah.
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Rahmad Wibowo mengatakan, motif sementara aksi tersebut didasari kekecewaan terhadap pengadangan Neno Warisman di Pekanbaru, Riau beberapa waktu lalu. Polisi masih mendalami motif lain pengancaman tersebut.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Kapan kemacetan horor itu terjadi? Kemacetan di Puncak terjadi sejak siang hingga tengah malam, pada Minggu 15 September 2024.
"Motifnya kekecewaan. Kemudian memang yang bersangkutan sudah teridentifikasi cukup radikal, memiliki pemahaman yang radikal," ujar Rahmad di Kantor Dittipid Siber Bareskrim Polri, Cideng, Jakarta Pusat, Selasa (28/8).
Polisi juga tengah menyelidiki ribuan akun yang ada dalam daftar pertemanan Facebook milik Erik. "Ini untuk mendalami latar belakang dia. Ini juga upaya deradikalisasi," katanya.
Bukan sekali ini saja Erik mem-posting konten ujaran kebencian dan provokasi di akun Facebook-nya. Selain meledakkan Mapolda Riau, dia juga mengancam akan menghabisi Densus 88 Antiteror Polri.
Dia juga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menudingnya sebagai bagian dari organisasi terlarang, PKI. Sebab, rezim Jokowi dianggap telah menghalangi dakwah Neno Warisman.
Dia juga mem-posting foto polisi yang ia sebut sebagai anjingnya Jokowi. Dalam postingan itu, dia menyebut polisi tersebut sebagai DPO yang menjadi target JAD.
"Ada indikasi seperti itu. Tapi ingat, masih didalami di Polda Kalteng," ucap Rahmad.
Erik ditangkap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (27/8). Pria kelahiran Blitar, Jawa Timur itu diketahui bekerja sebagai karyawan di sebuah rumah makan di Palangkaraya.
Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita barang bukti berupa satu unit ponsel, dua sim card, dan 10 lembar ajaran brosur HTI.
Baca juga:
Polisi: Ancaman Polda Riau terkait penolakan Neno Warisman
Polisi tangkap pria ancam ledakkan Mapolda Riau di medsos
Pengungkapan kasus teror kepada sejumlah tokoh masih gelap
Polisi belum lihat keterkaitan pelemparan molotov ke rumah Mardani dan Kapitra
Sebelum rumah dilempar molotov, Kapitra bilang pernah dapat ancaman
PDIP minta Kapitra Ampera laporkan pelemparan molotov ke polisi