Aneka program kondom yang menuai kontroversi di Indonesia
Kemenkes menggandeng produsen kondom dan membagikan kondom secara cuma-cuma kepada masyarakat.
Kementerian Kesehatan kembali menggalakkan pemakaian kondom sebagai upaya pencegahan penularan virus HIV/AIDS. Melalui pekan kondom yang jatuh sejak 1 Desember, Kemenkes menggandeng produsen kondom dan membagikan kondom secara cuma-cuma kepada masyarakat.
Tetapi upaya ini rupanya mendapat pertentangan sejumlah pihak. Penolakan tersebut kebanyakan datang dari sejumlah tokoh dan lembaga agama dan juga pendidikan. Mereka menganggap pembagian kondom itu adalah jalan membuka perzinahan.
Kemenkes pantang mundur menghadapi penolakan tersebut. Sebab bukan kali ini saja Kementerian pimpinan Nafsiah Mboi ini mendapat perlawanan. Beberapa program buatannya dan juga Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional pernah mendapat perlawanan serupa.
Berikut adalah program-program kondom Kemenkes dan BKKBN yang kerap pernah menjadi kontroversi.
-
Nama kelompok nyeleneh apa yang bisa kamu temukan di daftar ini? Kumpulan nama kelompok nyeleneh bisa menjadi ide memberi identitas grup di media sosial hingga saat bermain bersama.
-
Kenapa Kemendag mengatur perdagangan melalui positive list? "Positive list masih dibahas antar kementerian/lembaga terkait dan diharapkan dapat segera diselesaikan. Produk yang masuk positive list jumlahnya tidak banyak. Artinya, selain produk tersebut dipersilahkan menggunakan jalur impor biasa,"
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Bagaimana prasasti daftar belanjaan ini ditulis? Prasasti ini, yang berasal dari abad ke-15 SM, ditulisi dengan bentuk huruf paku bahasa Akkadia, sebuah bahasa Semitik Timur yang punah dan pernah digunakan di Mesopotamia kuno.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa libur nasional penting? Libur nasional memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk beristirahat, bersantai, dan mengisi ulang energi setelah bekerja atau belajar dengan keras. Libur nasional juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, serta produktivitas kerja.
Pembagian kondom gratis ke mahasiswa
Sejak Nafsiah Mboi menjabat Menteri Kesehatan, menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih pada Juni tahun lalu, Mboi langsung menggalakkan aksi pembagian kondom gratis. Alasannya sama, untuk mengurangi penyebaran virus AIDS/HIV melalui hubungan seks.
Saat itu banyak yang mempermasalahkan rencana menteri baru ini menyebarkan kondom ke pelajar. Tetapi saat itu tuduhan tersebut dibantah Mboi.
"Ya hanya membagikannya di tempat-tempat tertentu, yaitu di tempat-tempat pelacuran terutama baik pelacuran yang hotspot, maupun di tempat-tempat di mana kami tahu banyak terjadi hubungan seks berisiko. Dan itu bisa terjadi misalnya panti pijat, tempat pariwisata, semua orang di situ tahu kok banyak terjadi itu, asal kami tidak menutup mata, kami tahu bahwa itu terjadi," kata Nafsiah sebelum rapat dengan Komisi IX DPR di Jakarta, Senin (25/6).
Di pekan kondom 2013 kali ini, Kemenkes kembali melakukan hal yang sama. Pembagian kondom itu dilakukan di Universitas Gajah Mada. Para mahasiswa menerima buku yang didalamnya berisi kondom kepada para pengguna jalan.
ATM kondom
BKKBN juga menjadikan Jogja sebagai alat menaruh ATM Kondom. Seperti yang diduga, keberadaan mesin penjual kondom tersebut mendapat protes keras. Keberadaan ATM kondom tersebut merupakan rangkaian dari program BKKBN, yaitu condom dual protection, untuk mencegah kehamilan serta mencegah penyebaran penyakit seksual menular.
Pada tahun 2005, BKKBN telah membeli sebanyak 100 ATM kondom, dan ditempatkan diseluruh daerah di Indonesia, terutama untuk daerah yang penderita HIV/AIDSnya tinggi.
Pekan Kondom
Pekan Kondom Nasional digagas Kementerian Kesehatan dan diselenggarakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN). Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan kegiatan tersebut bukan hal yang terlarang.
"Lebih bahaya bagi-bagi rokok dari pada kondom," kata Menkes. Acara tersebut ditentang keras oleh sejumlah organisasi masyarakat di Tanah Air.
Kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tersebut dalam menggelar Pekan Kondom Nasional untuk mencegah virus HIV/AIDS dikecam banyak pihak. Mulai dari MUI, Muhammadiyah, DPR dan lain-lain.
Outlet Kondom
Jika di Yogya ada ATM kondom, lain halnya dengan kebijakan di Tangerang Selatan. Ikatan Praktisi Perubahan Perilaku (IPIPI) dan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Tangsel, dan Yayasan Karya Peduli Kita melakukan pemasaran sosial berupa pengadaan outlet kondom di komunitas prostitusi di kota tersebut.
Alasannya sama, untuk menanggulangi penyebaran virus HIV/AIDS lewat seks bebas. MUI Kota Tangsel pun keberatan dengan rencana penempatan outlet kondom di area yang lokalisasi Pekerja Seks Komersial (PSK). Itu dinilai sebagai bentuk pelegalan prostitusi.
"Itu sama saja melegalkan prostitusi. Untuk pencegahan, itu bagus. Tetapi kesannya kan di Tangsel dilegalkan hal seperti itu," ujar Sekretaris MUI Kota Tangsel Abdul Rojak.
Baca juga:
Mahasiswa Aceh sebut Menkes 'Ratu Kondom'
Bus gambar Jupe, kampanye kondom tidak sensitif
MUI Jatim: Pekan kondom melegalkan budaya seks bebas!
Wamenkes: Tidak ada acara bagi-bagi kondom di SMA dan kampus
Para tokoh ini kecam bagi-bagi kondom ala menkes