Anggota DPRK kibarkan bendera bintang bulan di Lhokseumawe
Mirisnya, merah putih ditempatkan di bagian paling bawah.
Pada peringatan 10 tahun perdamaian Aceh bendera Aceh bulan bintang berkibar di Lhokseumawe. Pengibaran bendera yang masih berpolemik ini dilakukan oleh sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Lhokseumawe dan Aceh Utara.
Informasi yang berhasil merdeka.com himpun, pengibaran bendera bulan bintang dipusatkan di halaman utara Masjid Islamic Centre Lhokseumawe, Sabtu (15/8) sekira pukul 08.45 WIB. Hari ini merupakan peringatan penandatanganan nota kesepahaman MoU Helsinki di Finlandia 15 Agustus 2005 lalu.
Sebelum menaikkan bendera bintang bulan terlebih dahulu dikibarkan bendera merah putih dan baru kemudian bendera Aceh tersebut. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah ketua DPRK Aceh Utara Ismail A Jalil alias Ayahwa.
Sedangkan komandan upacara dipimpin oleh Ketua DPRK Lhokseumawe M Yasir Umar. Sedangkan peserta upacara adalah sejumlah anggota DPRK Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe dari Partai Aceh. Upacara ini membuat warga yang berada di sekitar itu memenuhi kawasan itu hendak melihat proses pengibaran bendera tersebut.
Pengerek bendera, baik bendera merah putih dan bintang bulan adalah Sulaiman alias Nyakman, Nurdin hasi dan Arafat. Mereka adalah anggota DPRK Aceh Utara.
Ketua DPRK Aceh Utara, Ismail A Jalil saat dikonfirmasi membenarkan perihal adanya pengibaran bendera bintang bulan pada peringatan 10 tahun damai Aceh. s"Kita kibarkan bendera bintang bulan memperingati 10 tahun damai Aceh dan ini sesuai MoU Helsinki dan Undang-undang Pemerintah Aceh (UUPA)," kata Ismail A Jalil.
Setelah melakukan upacara, kemudian mengikat bendera di balon yaitu bendera bintang bulan, merah putih dan lambang buraq. Kemudian balon itu dilepaskan ke udara. Mirisnya, merah putih ditempatkan di bagian paling bawah.