Anggota grup pelajar penyuka sesama jenis di FB tersebar hingga ke luar Garut
Polisi meminta masyarakat tetap tenang, tidak terprovokasi kemunculan akun tersebut. "Kami pun akan berkoordinasi dengan MUI untuk melakukan pembinaan, termasuk lembaga lainnya untuk melakukan hal serupa."
Polisi menyelidiki grup pelajar penyuka sesama jenis di facebook yang meresahkan Kabupaten Garut dan sekitarnya. Diketahui, anggota yang mencapai 2.000 orang itu tersebar hingga ke luar Garut.
"Bicara anggota ternyata tidak hanya Garut, tapi juga ada dari seputaran tetangga garut, seperti Bandung, Bogor, Jakarta bahkan sampai ada dari luar Jabar anggotanya," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, Senin (8/10).
-
Apa yang terjadi di pesta hajatan di Garut? Sebuah hajatan di Kabupaten Garut punya cara sendiri dalam menghibur tamu undangan. Pemilik acara mengundang pasien rehabilitasi kelainan jiwa sebagai penyanyi di acara tersebut.
-
Gaya apa yang diusung Gista Putri dalam foto yang diunggahnya? Belum lama ini, Gista Putri memposting foto dirinya dengan gaya santai, lengkap dengan kacamata hitam.
-
Gaya rambut Rafathar seperti apa? 6 Mayoritas netizen mengomentari bahwa Rafathar semakin terlihat ganteng seperti oppa Korea dengan gaya rambut barunya.
-
Apa yang terjadi di garasi bus Sahabat? Kebakaran hebat melanda garasi (pool) bus PO Sahabat di wilayah Plered, Kabupaten Cirebon, Rabu (18/10). Peristiwa itu menyebabkan bus-bus yang terparkir hangus terbakar.
-
Di mana Gulai Siput Sedut berasal? Gulai Siput Sedut adalah kuliner khas Melayu, tepatnya di daerah Tanjung Pinang, Batam, dan Karimun di Kepulauan Riau.
-
Apa yang ditulis di leher guci tersebut? Tulisan dalam leher guci itu berbunyi "ladanum 5", mengacu pada labdanum (Cistus ladanifer), sebuah tanaman aromatik yang digunakan untuk membuat dupa, menurut pernyataan Universitas Ibrani Yerusalem.
Menurut Budi, kemunculan akun bermasalah itu langsung mendapatkan reaksi luas masyarakat, lembaganya langsung menerjunkan tim ke lapangan untuk melakukan pendalaman dan penyelidikan. "Kita lihat apakah kelompok itu terorganisir atau liar," ungkapnya.
Hingga kini, ujar dia, lembaganya masih fokus melakukan penyidikan, sehingga belum diketahui pasti apa sebenarnya aktivitas anggota akun tersebut lakukan. "Belum tahu (motif), tapi kalau tidak didalami kan bahaya juga, mungkin saja ada kelompol yang menciptakan suasana atau cipta kondisi," papar dia.
Ia meminta masyarakat tetap tenang, tidak terprovokasi kemunculan akun tersebut. "Kami pun akan berkoordinasi dengan MUI untuk melakukan pembinaan, termasuk lembaga lainnya untuk melakukan hal serupa," kata dia.
Sementara itu, Ketua MUI Garut Sirojul Munir mengingatkan semakin beraninya kelakuan penyuka sesama jenis muncul di tengah masyarakat, bisa mendatangkan azab Tuhan yang sangat pedih. "Allah SWT akan melaknat mereka, bahkan menghancurkan kelompok gay itu," ujarnya.
Menurutnya, perilaku menyimpang para anggota gay cukup memprihatinkan dan meresahkan masyarakat Garut. "Ini jelas sangat membahayakan," ujarnya.
Untuk itu, lembaganya meminta pemerintah daerah segera membentuk tim khusus untuk menangani ini, sehingga bisa menghentikan aktivitas mereka. "Di medsos itu kan anggotanya sekitar 2.000 orang, tapi ada juga yang lapor jumlahnya lebih dari 3.000 orang," kata dia geram.
Tidak hanya itu, lembaganya meminta orangtua untuk mengawasi perilaku buah hatinya, agar tidak terjerumus pergaulan bebas. "Bagaimana bisa menciptakan Garut bertakwa sementara generasi mudanya bejat moral kayak begitu," ujar dia berang.
Sebelumnya, akun penyuka sesama jenis itu ditemukan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kabupaten Garut. Mayoritas keanggotan grup itu berasal dari kalangan pelajar SMP dan SMA.
Baca juga:
Garut heboh grup sesama jenis di facebook beranggotakan pelajar
Tawarkan bisnis di medsos, pijat plus-plus khusus pria di Jakut terbongkar
Polisi tangkap pengelola prostitusi online gay di Jakut
Korek keterangan, polisi masih tahan para pria gay pelaku pesta seks & narkoba
23 Gay kelompok North Face ditangkap saat pesta narkoba di Jakarta Utara