Anggota Marinir diduga ikat & pukuli 2 bocah di Bogor
Atas peristiwa tersebut, kedua orangtua korban melaporkan ke Polres Depok dan POM TNI AL.
Pemukulan diduga dilakukan anggota Marinir TNI AL terhadap anak kembali terjadi. Kali ini peristiwa itu terjadi di Jalan Noble, Kelurahan Bojong Baru, Bogor, Minggu 13 Desember 2015. Saat itu tiga bocah berinisial H, S dan R sedang berboncengan naik sepeda motor dituduh mencuri oleh pemilik rumah anggota Marinir Kopral Saheri.
"Sepanjang jalan di motor, anak saya H memegang minuman gelas plastik teh. Namun jalan rusak parah, motor yang ditumpangi bertiga menggilas lubang. Maka teh gelas dipegang H terlempar mengenai tembok rumah (milik Kopral Saheri) yang sedang diperbaiki, airnya kena salah satu pekerjanya," kata ayah H, Harjony Tutut, saat jumpa pers di Kantor LBH Jakarta, Rabu (20/1).
Menurutnya, setelah teh gelas milik H (14) terlempar ke tembok, Kopral Saheri meneriaki tiga bocah tersebut maling. Akibatnya, puluhan warga mengejar tiga bocah tersebut dengan menggunakan sepeda motor.
"Di tengah jalan saat di lampu merah Pemda Cibinong, anak saya berpapasan dengan terduga pelaku Heri (Kopral Saheri). Heri langsung turun dari motornya dan memukul anak saya. Anak saya dipukul jatuh, terus dipukul lagi," kata dia.
"Sedangkan R berhasil melarikan diri dari kerumunan warga. Dan R kasih kabar orangtuanya kalau H dan S dipukuli di lampu merah Pemda," imbuhnya.
Lanjut dia, H dan S dibawa ke lahan kosong samping rumah terduga pelaku Kopral Saheri di Jalan Noble, Kelurahan Bojong Baru, Bogor. H dan S diikat di bawah pohon dengan keadaan telanjang dada. Sedangkan S dipukul pakai kalung rantai milik korban.
"H dan S mengalami luka di bagian muka, bahu dan perut. Bahkan sempat mau dibakar karena sudah ada balok dan minyak di sana. Peristiwa kejadian itu bisa diredakan oleh Babinmas," kata dia.
Atas peristiwa tersebut, kedua orangtua korban melaporkan ke Polres Depok dan POM TNI AL. Bahkan mereka melaporkan kejadian itu ke KPAI dan Komnas Anak.