Anggota TNI bercanda bilang bawa bom saat mau naik pesawat
Pada 3 Januari penumpang Lion Air rute Balikpapan-Ujung Pandang, JM yang diduga anggota TNI melakukan candaan bom.
Sepanjang 2015 hingga saat ini, Kementerian Perhubungan mencatat ada 15 candaan ancaman bom di maskapai penerbangan. Di mana, salah satu dari candaan itu dilakukan oleh seseorang diduga anggota TNI.
Direktur Keamanan Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Nasir Usman menjelaskan, akibat candaan itu, sejumlah penerbangan di bandar udara terpaksa ditunda.
"Pada, 3 Januari 2016, adanya candaan atau laporan calon penumpang Lion Air dengan rute Balikpapan-Ujung Pandang dengan inisial JM. Berdasarkan informasi, pelaku berasal dari anggota TNI," ujar Nasir di kantornya, Jakarta, Senin (4/1).
Selain itu, ada 14 candaan ancaman bom yang berimbas pada tertundanya jadwal penerbangan. Berikut ini sejumlah laporan candaan yang diterima Ditjen Perhubungan Udara antara lain :
1. Pada 29 April 2015, adanya candaan laporan dari calon penumpang Batik Air rute Cengkareng-Palembang dengan inisial NA.
2. Pada, 1 Mei 2015, adanya candaan laporan dari calon penumpang Lion Air rute Padang-Cengkareng dengan inisial NA.
3. Pada, 4 Mei 2015, adanya candaan laporan dari calon penumpang Lion Air rute Batam-Medan dengan inisial SMS.
4. Pada, 7 Mei 2015, adanya candaan laporan dari calon penumpang Lion Air rute Batam-Cengkareng dengan inisial S.
5. Pada, 13 Mei 2015, adanya candaan laporan dari calon penumpang Lion Air rute Cengkareng-Palembang dengan inisial BP.
6. Pada, 7 September 2015, adanya candaan dari calon penumpang Lion Air dengan rute Cengkareng-Manado dengan inisial JH.
7. Pada, 30 September 2015, adanya laporan pada daerah pemeriksaan II di Bandara Kuala Namu Deli Serdang, di mana adanya candaan atau laporan calon penumpang Citilink rute Kuala Namu-Halim dengan inisial PK.
8. Pada, 31 September 2015, adanya laporan pada daerah pemeriksaan II di Bandara Manado, di mana adanya candaan atau laporan calon penumpang Lion Air rute Manado-Cengkareng dengan inisial RI.
9. Pada, 2 Desember 2015, adanya laporan pada daerah pemeriksaan II di Bandara Djuanda Surabaya, di mana adanya candaan atau laporan calon penumpang Lion Air rute Surabaya-Makassar dengan inisial BP .
10. Pada, 24 Desember 2015, adanya candaan atau laporan calon penumpang Lion Air dengan rute Cengkareng-Taipei dengan inisial K.
11. Pada, 25 Desember 2015, adanya candaan atau laporan calon penumpang Lion Air rute Cengkareng-Jogja dengan inisial H.
12. Pada, 26 Desember 2015, adanya candaan atau laporan calon penumpang Batik Air dengan rute Kupang-Cengkareng dengan inisial HI, PM,dan EH.
13. Pada, 31 Desember 2015, adanya candaan atau laporan dari calon penumpang Lion Air dengan rute Cengkareng-Solo dengan inisial AS.
14. Pada, 4 Januari 2016, adanya candaan atau laporan dari calon penumpang Airbus, dengan rute Surabaya-Timika dengan inisial SB.
Baca juga:
Pesawat Garuda jurusan Surabaya-Jakarta diancam bom
Akan lepas landas, pesawat Kalstar di Banjarmasin diancam bom
Kronologi ancaman bom pesawat Lion Air di Bandara Adisutjipto
Takut ketinggalan pesawat, pria ini telepon ancaman ada bom
Teror bom dalam pesawat Indonesia bikin gempar penumpang
Kelakuan tak pantas penumpang pesawat bercanda bilang bawa bom
Bercanda bilang bawa bom, penumpang pesawat ini diciduk polisi
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Bagaimana cara prajurit TNI menangkap 'penyusup' tersebut? Saat itu, prajurit TNI mengenakan seragam PDL nampak memegang bagian ekor biawak dan mencoba memindahkannya ke tempat lebih aman.