Angin kencang di Cilacap, satu warga tewas tertimpa pohon tumbang
Kerugian fisik ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Angin kencang pada Minggu (29/11), tidak hanya terjadi di wilayah Banyumas, Jawa Tengah. Di Kabupaten Cilacap, angin kencang menerjang wilayah permukiman warga, menyebabkan seorang meninggal akibat tertimpa pohon tumbang, di Desa Wlahar, Kecamatan Adipala.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara mengatakan, warga meninggal itu diketahui bernama Marto Suyono (62). "Dari laporan dari (BPBD) UPT Kroya dikabarkan warga tersebut meninggal setelah tertimpa pohon yang rubuh," kata Tri, Senin (30/11).
Selain satu orang meninggal, sedikitnya 30 rumah di empat kecamatan di Cilacap, yakni Kecamatan Sidareja, Adipala, Cipari, dan Sampang rusak akibat angin kencang. Tri melanjutkan, saat ini BPBD Cilacap mendistribusikan logistik ke UPT Sidareja.
"Total kerugian akibat bencana tersebut mencapai Rp 125 juta. Saat ini, langkah yang kami lakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa, yakni terus mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak berteduh di bawah pohon bila hujan. Selain itu, segera menyelamatkan diri dan berlindung di bangunan yang kuat dan kokoh, serta jangan mudah panik saat terjadi bencana," ucap Tri.
Sementara itu, dari data BPBD Banyumas pada Senin (30/11), selain di Kecamatan Gumelar, Banyumas, Cilongok, Karanglewas dan Purwokerto Barat, kerusakan rumah juga terjadi di Kecamatan Kebasen. Pada peristiwa angin kencang di Kecamatan Kebasen, tercatat dua warga terluka di Desa Randegan, dan tiga rumah rusak parah.
"Ada dua korban yang mengalami luka saat terjadi angin kencang di Desa Randegan Kecamatan Kebasen pada Minggu kemarin. Korban yang luka, kemudian dibawa ke rumah sakit Kurnia Kebasen," ujar Kepala BPBD Banyumas, Prasetyo Budi Widodo.
Dua warga terluka itu bernama Hanifan (10) dan Sukarni (40). Mereka tinggal di Desa Randegan. Kerugian ditaksir mencapai Rp 50 juta.