Angin Kencang di Gunung Kidul Sebabkan 654 Jiwa Terdampak
Angin kencang yang terjadi di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (11/3), menyebabkan sekitar 170 kepala keluarga atau sekitar 654 jiwa di Desa Mulusan, Kecamatan Paliyan terdampak.
Angin kencang yang terjadi di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (11/3), menyebabkan sekitar 170 kepala keluarga atau sekitar 654 jiwa di Desa Mulusan, Kecamatan Paliyan terdampak.
Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Sri Suhartanta mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana (Pusdalops), bencana angin kencang menerjang empat dusun di Desa Mulusan dengan menyebabkan 105 rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat.
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Bagaimana angin puting beliung terbentuk? Mekanisme pembentukan angin puting beliung melibatkan perbedaan suhu udara di berbagai lapisan atmosfer, kelembapan udara yang cukup, dan adanya mekanisme pemutaran atau gelombang di atmosfer.
-
Di mana angin puting beliung sering terjadi? Daerah yang berpotensi memiliki kecepatan angin tinggi dan dampak yang ditimbulkan dari angin puting beliung meliputi dataran luas dengan kelembaban tinggi dan perbedaan suhu yang besar, seperti Amerika Serikat bagian tengah dan selatan, khususnya di wilayah Tornado Alley.
-
Apa yang menjadi ciri khas bentang alam di wilayah selatan Kabupaten Gunungkidul? Wilayah selatan Gunungkidul merupakan bagian dari Gunungsewu Geopark yang telah diakui oleh UNESCO. Wilayah ini identik dengan bukit-bukit kecil yang jumlahnya sangat banyak.
-
Apa saja yang terjadi di Gunungkidul terkait kekeringan? Memasuki Bulan Agustus, beberapa daerah di Indonesia mulai dilanda kekeringan. Kondisi ini juga terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dikenal dengan daerah rawan kekeringan. Pemkab Gunungkidul menetapkan status siaga darurat kekeringan. Terlebih sebanyak 14 dari 18 kecamatan di sana mengalami kesulitan air bersih.
-
Bagaimana tanggul Situ Gintung jebol? Mengutip Liputan6, beberapa bulan sebelum kejadian, Humas BNPB Almarhum Sutopo Purwo Nugroho sempat melakukan penelitian dan memberi peringatan tentang bahayanya permukiman yang tak jauh dari waduk buatan. “Dua bulan sebelumnya (tanggul jebol) saya melakukan penelitian di sana, meneliti kualitas air. Saat itu saya amati, di bawah tanggul, perkampungan padat sekali,” kata Sutopo pada 2019 lalu.
Empat dusun terdampak angin kencang, yakni Kenteng dengan jumlah 92 kepala keluarga, Mulusan sembilan KK, Watugilang dua KK dan Karangmiri ada 67 KK.
"Kondisi terparah di Dusun Karangmiri karena ada 77 rumah yang rusak ringan hingga berat, dengan 250 jiwa harus mengungsi sementara," kata Sri Suhartanta di Wonosari, Sabtu (12/3). Dikutip dari Antara.
Ia mengatakan tim relawan juga sudah mendirikan posko tanggap darurat bencana di Balai Dusun Kenteng, untuk tempat mengungsi kegiatan lainnya.
"Kegiatan operasi sudah dilakukan, dan akan dilaksanakan evakuasi pohon yang masih menimpa rumah warga dan fasilitas umum dari kemarin hingga selesai," lanjut Sri Suhartanta.
Kepala Desa Mulusan Supodo menyampaikan, angin kencang yang terjadi di wilayahnya terjadi Jumat sekitar 16.00 WIB. Ia menceritakan angin memutar disertai hujan 10 menit dari utara suara seperti kapal terbang. Ada yang melihat seperti api.
Dampak bencana angin kencang ini menyebabkan 170 KK atau 654 jiwa yang terdampak Selain rumah, ratusan pohon tumbang menimpa rumah maupun menutup akses jalan.
"Untuk evakuasi pohon tumbang yang menutup akses jalan sudah selesai dilakukan relawan. Selain itu di rumah warga juga sudah dibersihkan," demikian Supodo.
(mdk/cob)