Aniaya Rekan hingga Tewas, Satu Lagi Mahasiswa Nommensen Ditangkap
Seorang lagi mahasiswa Universitas HKBP Nommensen (UHN), Medan, yang terlibat dalam tawuran dan menewaskan satu orang beberapa waktu lalu, ditangkap polisi. Dia disangka turut menganiaya korban.
Seorang lagi mahasiswa Universitas HKBP Nommensen (UHN), Medan, yang terlibat dalam tawuran dan menewaskan satu orang beberapa waktu lalu, ditangkap polisi. Dia disangka turut menganiaya korban.
Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka yang ditangkap berinisial EPP alias EK (22), warga Lumban Baringin, Desa Pardede Onan, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumut.
-
Bagaimana cara pantun ini menghibur mahasiswa? Pantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan apel pengarahan untuk pelajar yang terlibat tawuran dilakukan? Diketahui, belakangan viral di media sosial (medsos) pelajar konvoi dengan dalih berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat. Pada apel pengarahan ini hadir Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta.
-
Siapa yang diamankan dalam kasus tawuran pelajar ini? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. Polres Metro Jakpus mengamankan 140 pelajar diduga hendak tawuran dengan modus bagi-bagi takjil.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kenapa siswa tega membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
"Tersangka merupakan mahasiswa Teknik Elektro di Universitas HKBP Nommensen Medan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Maringan Simanjuntak, Jumat (24/1).
EPP diringkus di rumah kerabat yang menjadi lokasi persembunyiannya di Kecamatan Salak, Pakpak Bharat, Sumut, Rabu (22/1). Penangkapan dilakukan setelah petugas mendapat informasi mengenai keberadaannya.
"Informasi itu langsung ditindaklanjuti tim dengan meluncur ke lokasi persembunyian tersangka yang jadi buronan sejak sekitar dua bulan lalu. Personel yang turun ke lokasi kemudian berhasil menangkap tersangka," tutur Maringan.
Sebelumnya polisi telah menangkap tiga tersangka lainnya, yang juga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas HKBP Nommensen.
Ketiga pemuda berinisial MS, RS, dan EKS ini ditangkap di Jalan Waringin, Sekip, Medan, Sabtu (23/11/2019). "Dalam kasus ini kita masih terus mendalami keterlibatan pihak lain," jelas Maringan.
Keempat tersangka yang telah ditangkap ini diduga kuat terlibat dalam penganiayaan yang menewaskan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen, Roger Siahaan (21) dan melukai seorang lainnya saat tawuran di kampus mereka, Jalan Sutomo, Medan, Jumat (22/11/2019). Tawuran itu dipicu saling ejek saat pertandingan futsal sehari sebelumnya.
Mereka yang ditangkap dikenakan Pasal 338 subs Pasal 170 ayat (2) ke-3e yo pasal 351 ayat (3) KUHPidana. Para tersangka terancam hukuman 15 tahun penjara.
Baca juga:
Anggota DPRD Sulsel Diduga Cekik Wasit Sepak Bola
Pelaku Memukul Nenek Rubingah karena Reflek Ada yang Teriak Maling
Kronologi Lengkap Nenek Diteriaki Maling Lalu Dihajar, Begini Keterangan Saksi
Fakta Kehidupan Nenek di Yogya yang Ditendang karena Dituduh Mencuri
Asisten SDM Kapolri Kecewa Brimob Lepas Tembakan di Objek Wisata Sulbar
Kapolda Sulawesi Barat Minta Maaf soal Keributan Danki Brimob dan Warga di Polman