Aniaya selingkuhan, Rahmad dijebloskan ke penjara
Rahmad kini dijebloskan ke penjara Polres Kutai Kartanegara. Dia diduga menganiaya korban Maria berulang kali hingga tewas.
Polisi Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, gerak cepat merampungkan penyelidikan tewasnya Maria Dina Natalia (23) oleh pria selingkuhannya, Rahmad Hidayat (27). Rahmad kini dijebloskan ke penjara Polres Kutai Kartanegara. Dia diduga menganiaya korban Maria berulang kali hingga tewas.
Kasus yang mengejutkan warga Kukar, khususnya kecamatan Samboja itu, diambil alih pengusutannya oleh Satreskrim Polres Kukar.
"Benar. Sudah jadi tersangka, dan kami tahan. Kami jerat pelaku dengan pasal 338 KUHP junto pasal 351 ayat 2 KUHP," kata Kasat Reskrim Polres Kutai Kartanegara AKP Yuliansyah, dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (25/11) pagi.
Yuliansyah menjelaskan, sebelum tewasnya Maria di tangan Rahmad, Rahmad diduga kuat memang seringkali menganiaya wanita selingkuhannya itu.
"Jadi sebelum korban dan tersangka tinggal di Samboja, mereka ngekos di Samarinda. Mereka ini pasangan, tapi tidak suami istri. Korban punya anak satu," ujar Yuliansyah.
"Keduanya sering berkelahi, cekcok di kosan pertama di Samarinda. Sering berkelahi bukan mulut, tapi pakai tangan. Ketahuan Bapak kos sehingga diusir," tambah Yuliansyah.
Dijelaskan Yuliansyah, terakhir cekcok, leher korban diinjak oleh pelaku 3 kali, hingga akhirnya keduanya berpindah kos ke Samboja. Korban, lanjut Yuliansyah, selalu mengeluhkan sakit di dada dan lehernya.
"Korban sempat SMS ke tantenya kalau saya sakit dada dan leher. Di kosan baru sempat minum obat lambung, tapi tidak pengaruh. Kamis (23/11) pagi, ditemukan korban tidak bernyawa dan mulutnya mengeluarkan busa," ungkap Yuliansyah.
"Kalau kita sinkronkan dengan hasil autopsi, sinkron. Hasil autopsi menunjukkan adanya pembekuan di otak yang menyebabkan korban meninggal, dan patah tulang sekitar leher dan dada," terang Yuliansyah.
Dari kasus itu, polisi mengamankan barang bukti berupa kasur, saat korban dianiaya di tempat kos pertama di Samarinda. Mengingat, semua tindak penganiayaan dilakukan tersangka menggunakan tangan dan kaki.
"Sinkron dengan hasil autopsi . Kalau motif tidak ada, karena tersangka ini punya watak yang keras. Setiap cekcok dengan korban, selalu menggunakan tangan. Kali ini memang berakibat korban meninggal dunia," demikian Yuliansyah.
Diketahui, jenazah Maria, dibawa sendiri oleh Rahmad dari Samboja, Kutai Kartanegara, menggunakan ambulans, ke kamar jenazah RSUD AW Syachranie, Kamis (23/11) malam. Dia mengaku Maria meninggal karena sakit.
Namun demikian, keluarga Maria menduga, Maria tewas usai dianiaya Rahmad, setelah melihat lebam di bagian tubuh Maria. Polisi mengamankan Rahmad, dan proses autopsi rampung Jumat (24/11) malam tadi.