Animasi lokal tak akan bertahan di negeri sendiri
Animasi lokal akan hancur, karena semua prospeknya ke bisnis.
Tayangan animasi yang muncul di stasiun televisi Indonesia sudah terbilang banyak. Seiring dengan itu, persaingan negara dalam memproduksi animasi pun semakin gencar. Lalu apakah animasi lokal Indonesia bisa bersaing dengan animasi luar negeri lainnya.
Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait ragu animasi lokal bisa bertahan. Dia menilai animasi lokal di Indonesia masih sangat jauh dari mencukupi sehingga anak anak Indonesia pun tidak ada pembelajaran budaya Indonesia dari animasi lokal itu sendiri.
“(Animasi lokal) Akan hancur. Enggak akan ada yang lama bertahan, karena semua prospeknya ke bisnis,” ujar Arist kepada merdeka.com, Jumat (6/11).
Arist menyayangkan kurangnya perhatian negara terhadap kemajuan animasi-animasi lokal sehingga untuk bertahan di negara sendiri saja tidak bisa. Selain itu perhatian negara atau pemerintah terhadap animator animator Indonesia terkesan acuh.
Dia mencontohkan Pak Raden yang membuat tokoh Unyil dan kawan kawan hingga akhir hidupnya tidak sejahtera, padahal kontribusinya dalam menciptakan karakter anak anak dirasa sangat besar.
“Seperti pak Raden misalnya, semasa hidupnya dia hidup kesusahan gak ada biaya, hak cipta pun masih belum dia punya. Sekarang pas orangnya udah gak ada baru deh disebut sebut," ujarnya.
Arist menjelaskan tidak salah jika ada prospek bisnis dalam menciptakan serial animasi animasi lokal, namun tentu hal tersebut hanya membuat animasi Indonesia tidak akan mampu bertahan di negeri sendiri. Dia mengusulkan pemerintah seharusnya bisa memberi ruang khusus bagi animasi lokal untuk berkembang.
“Dulu kan ada Space toon, tapi sekarang mati. Bisa saja misalkan di televisi mana khusus menayangkan animasi animasi lokal yang mampu memberikan pendidikan karakter bagi anak," ujar Arist di akhir wawancara.
Memang untuk memproduksi animasi biaya yang dikeluarkan tidak sedikit bahkan lebih besar dibanding memproduksi sinetron atau layar lebar. Jika demikian jangankan untuk bersaing dengan animasi lain, untuk bertahan di negara sendiri saja dirasa tidak akan mampu.