Pegawai Perusahaan Animasi Mengaku jadi Korban Kekerasan & Eksploitasi Bos, Polisi Turun Tangan Selidiki
Korban sempat dimarahi, disuruh naik turun tangga malam hari hingga menampar dirinya sendiri berkali-kali.
Mantan karyawan di sebuah perusahaan animasi membongkar tindakan sewenang-wenang bekas bosnya. Curhatannya viral di media sosial dan polisi turun tangan lakukan penyelidikan.
Mantan karyawan berinisial CS membuat utas di akun media sosial twitter alias X. Dia menceritakan hal-hal buruk yang dialami selama bekerja di perusahaan animasi kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Tidak hanya dirinya, karyawan lain juga merasakan hal yang sama.
Hal buruk yang dimaksud CS adalah kekerasan fisik maupun verbal. CS juga mengaku dieksploitasi hingga harus pulang larut malam. Padahal, saat itu kondisinya sedang hamil.
Tak cuma itu, korban sempat dimarahi karena sempat tidak masuk kerja dan dihukum naik-turun tangga sebanyak 45 kali di malam hari. Korban juga dihukum menampar dirinya sendiri sampai 100 kali.
Kasus ini telah diadukan ke Polres Metro Jakarta Pusat. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro membenarkan telah menangani perkara ini.
"Sudah diusut yang kekerasan terhadap karyawan," kata dia dalam keterangannya, Jumat (13/9).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M. Firdaus menambahkan, Polres Metro Jakarta Pusat membentuk tim khusus untuk mendalami dugaan kekerasan yang dialami oleh karyawan.
Meski sejauh ini belum ada laporan polisi yang diterima oleh Polres Metro Jakarta Pusat.
"Belum ada laporannya, dari viral kita tindaklanjuti. Anggota sudah cek ke TKP, itu kosong," ucap dia.
Firdaus mengatakan, pihaknya masih menggali informasi dari beberapa orang saksi terkait keberadaan perusahaan animasi tersebut.
"Kita lagi cari sama tetangga dari tempat lokasi," ucap dia.
Dia pastikan proses penyelidikan sedang berjalan. Polisi akan mendata karyawan yang menjadi korban dugaan kekerasaan.
"Iya semuanya kita panggil, terutama karyawan yang jadi korban. Ini sekarang lagi kita cari identitasnya. (Bos) Bakal diburu, masih dicari keberadaanya untuk kita ambil keterangan," ujarnya.