Antisipasi Kekurangan Pangan, Gubernur Riau Minta Perusahaan Tanam Ubi, Jagung & Padi
Menurutnya, potensi ketersediaan itu juga akan tercukupi jika perusahaan mau ikut mengambil langkah tersebut. Terlebih langkah ini dinilai potensial lantaran wilayah Riau mayoritas adalah perusahaan perkebunan sawit.
Untuk menjaga ketersediaan pangan di tengah mewabahnya Virus Corona, Gubernur Riau, Syamsuar pinta perusahaan perkebunan ikut partisipasi dengan melakukan penanaman tanaman pangan di lahan miliknya.
"Perusahaan perkebunan bisa menanam panganan berupa sayur-mayur, padi, umbi-umbian dan jagung. Tanaman ini kan mudah tumbuh. Bahkan juga ditanam bisa di sela-sela lahan perkebunan. Bahkan juga di pinggir jalan," ujar Syamsuar, Rabu (6/5).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
Menurutnya, potensi ketersediaan itu juga akan tercukupi jika perusahaan mau ikut mengambil langkah tersebut. Terlebih langkah ini dinilai potensial lantaran wilayah Riau mayoritas adalah perusahaan perkebunan sawit.
Sementara, untuk memberikan motivasi kepada masyarakat, Syamsuar melakukan gerakan menanam di Desa Kualu Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Syamsuar dan para petani wilayah itu menanam biji jagung secara manual dan juga menanam jagung menggunakan mesin dengan sistem alat tanam jagung mekanisasi.
"Kami mengajak seluruh komponen di Riau, mulai sekarang kita harus menyemarakkan kegiatan menanam. Sebab, untuk kebutuhan masyarakat Riau yang hampir tujuh juta orang ini, masih sekitar 35 persen yang bisa dipenuhi oleh hasil beras dari Riau," jelasnya.
Saat ini, sudah sekitar 18.060 hektar lebih lahan pertanian di seluruh daerah Provinsi Riau sejak Januari-Maret 2020 sudah ditanami padi.
"Untuk realisasi luas tanam padi di Riau sampai saat ini kabupaten/kota telah menanam 18.060 hektare," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Herman.
Dia menjelaskan, luas lahan padi yang ditanam pada Januari seluas 3.505 hektar lebih, Februari 4.822 hektar dan Maret 9.733 hektar, sehingga total mencapai 18.060 hektar lebih.
Herman menerangkan, luas tanam padi terluas berada di Kabupaten Indragiri Hilir seluas 13.561 hektar. Kemudian Kuansing 1,617 hektar dan Rokan Hilir 1,236.8 hektar.
Sedangkan kabupaten dan kota yang tidak ada tanaman padi sama sekali pada periode yang sama yakni Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kota Pekanbaru.
"Ini karena di Pekanbaru lahan persawahan tidak ada, sedangkan Meranti komoditi andalan mereka adalah sagu," ujarnya.
Menurutnya, tanaman padi tersebut menjadi cadangan pangan untuk warga Riau ke depan. Karena itu dia telah diintruksikan Gubernur Riau untuk mensupport patani padi ke depannya.
"Karena pak Gubernur ingin dimasa pademi virus Corona ini ketahanan pangan lebih terjamin, makanya kita terus dorong petani kita untuk bercocok tanam padi," jelasnya.
Herman menyebutkan, saat ini kebutuhan pangan Riau dari luas tanaman padi tersebut setiap tahunnya baru mencukupi 35 persen.
"Kita tanam semua pun lahan pertanian yang ada, kita baru bisa mencukupi kebutuhan 35 persen dari padi yang ditanam seluruh daerah. Kemudian sisanya kita impor dari luar provinsi, seperti dari Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan dari Jawa," tandasnya.
Baca juga:
Jokowi Soal Defisit Sektor Pangan: Hati-Hati, FAO Sudah Ingatkan Potensi Krisis
'AS Sekalipun Distribusi Pangan Belum Merata, Apalagi RI Negara Kepulauan Terbesar'
Antisipasi Kemarau, Pemerintah Siapkan Lumbung Padi di Kalimantan Tengah
Pandemi Corona dan Ancaman Krisis di Depan Mata
Tekan Defisit Bahan Pokok, Mendag Agus Pastikan Distribusi Pangan Lancar