Apa yang buat polisi sulit tetapkan tersangka kasus Mirna?
Padahal polisi menemukan keterangan saksi, keterangan ahli, dokumen, serta petunjuk tapi belum menetapkan tersangka.
Pihak kepolisian tak kunjung menemukan titik terang siapa pelaku pembunuh Wayan Mirna Salihin (27) melalui segelas kopi Vietnam. Meski sudah empat bukti penguat berupa keterangan saksi, keterangan ahli, dokumen, serta petunjuk tapi belum ada pelaku yang dijerat.
Pakar Hukum Pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar menilai bahwa dalam pendalaman kasus Mirna, sudah jelas bisa segera diungkap siapa tersangkanya. Sebab menurutnya kepolisian telah mengantongi bukti yang cukup.
"Sebenarnya sudah terang itu peristiwa pidana yang ada korbannya, yang ada alat untuk pidananya kopi dan racun, itu sudah terang. Tinggal sekarang siapa yang perlu dipertanggungjawabkan, siapa pelakunya. Kan kepolisian sudah melakukan penyelidikan, sudah memeriksa saksi, sudah mengumpulkan barang bukti. Kemudian sudah mendengarkan ahli," kata Fickar saat berbincang dengan Merdeka.com, Selasa (26/1) malam.
Fickar menegaskan bahwa dalam hukum acara pidana, jika mengantongi dua barang bukti saja sudah cukup untuk dibawa ke pengadilan. Menurutnya saat ini pihak kepolisian hanya dalam tahap kebingungan menentukan siapa pelaku.
"Apalagi sekarang polisi sudah punya 4 (bukti kuat) tapi belum menetapkan juga. Artinya bukti itu mengarah mungkin sudah, tapi belum paten. Mengarahnya belum sampai pada satu titik kesimpulan siapa yang harus bertanggungjawab pada kematian itu," tuturnya.
Fickar menduga bahwa pihak kepolisian belum punya rasa kepercayaan diri yang kuat. Apalagi menurutnya polisi sudah menaikkan status ke penyidikan dan surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) sudah diserahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Seharunya pertarungan polisi nanti ada di pengadilan untuk menguji kekuatan bukti.
"Artinya itu sudah jadi perkara betulan. Jaksa sebenarnya punya kewenangan untuk mensupervisi, membantulah. Kalau memberi petunjuk apapun namanya, intinya terkait SPDP itu. Kenapa polisi tidak cepat menetapkan, itu faktor polisi. Dia belum PD untuk menetapkan. Apalagi polisi kan punya kewenangan untuk SP3, kalau salah bisa diberhentikan," ujarnya.
Selain itu Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar memandang bahwa kasus Mirna tersebut memang berlangsung pelik. Menurutnya kasus Mirna mirip dengan susahnya mengungkap kasus pembunuhan almarhum pahlawan HAM Indonesia Munir Said Thalib. Sebab dalam hal ini ada bukti penguat yang putus.
"Jadi alat-alat bukti itu yang bisa masuk ke dalam gelas kopi itu yang putus dengan siapa yang memasukkan. Masuknya racun ke dalam gelas ini yang saksi mengatakan itu belum ada. Yang tahu yang masukkan dan diminum itu belum ada. Itu biasanya kalau ada sidik jari yang nempel di gelas, atau mungkin juga saksi yang tahu itu mudah. Tapi si pelaku kan tentunya tidak sembarangan melakukan hal itu. Dia tentu hati-hati juga," ungkap Bambang.
Bambang juga meminta pihak kepolisian memperluas pemetaan permasalahannya. Menurutnya dalam kasus ini bisa diindikasikan ada perebutan harta kekayaan dalam hal ini terkait perusahaan.
"Kan ada cerita bahwasanya korban itu suatu ketika akan menggantikan perusahaan sebagai pimpinan perusahaan. Mungkin di antara kelompok atau oknum tertentu ada yang tidak senang dengan si korban dan menggunakan tangan orang lain untuk melakukan itu. Jadi analisa diperluas, tidak langsung di TKP tapi juga dalam kaitan orang-orang tertentu yang menjembatani pembunuhan itu. Dalam arti hal-hal yang bersifat material itu berani sampai mengorbankan nyawa untuk merebut kepemilikan," pungkasnya.
Baca juga:
Krishna Murti mendadak ganti status FB soal ada yang bohong di TV
Jessica live di TV, Krishna Murti sebut ada yang bohong
Kombes Krishna Murti bicara hasil ekspos kasus Mirna di Kejaksaan
Kombes Krishna Murti: Calon tersangka Mirna sedang deg-degan
Untuk tentukan tersangka kasus Mirna, Polisi tambah 2-3 saksi ahli
Berkas dan barang bukti kasus Mirna belum cukup menetapkan tersangka
Kejati DKI sebut belum ada nama tersangka dalam SPDP kasus Mirna
-
Apa penyebab utama mata mengantuk setelah minum kopi? Sejumlah hal ini bisa membuat konsumsi kopi malah membuat tubuh menjadi lelah dan mengantuk bukannya membuat mata terbuka lebar.
-
Apa yang terjadi ketika seseorang mengalami kecanduan kopi? Kecanduan kopi adalah kondisi ketika seseorang mengalami ketergantungan fisik atau psikologis terhadap kafein yang terkandung dalam kopi. Kafein adalah zat stimulan yang dapat meningkatkan energi, meningkatkan kewaspadaan, dan mengurangi rasa kantuk. Orang yang kecanduan kopi mungkin merasa sulit untuk berfungsinya tanpa mengonsumsi kopi secara teratur.
-
Kenapa beberapa orang bisa merasa cemas dan jantung berdebar setelah minum kopi? Beberapa bahaya kopi bagi kesehatan mental dan stres adalah: Meningkatkan Kecemasan Kafein bisa meningkatkan kadar hormon adrenalin dan norepinefrin dalam darah, yaitu hormon yang berperan dalam respon “fight or flight” tubuh. Hormon-hormon ini bisa membuat seseorang merasa gelisah, gugup, takut, atau panik tanpa alasan yang jelas.
-
Apa yang menyebabkan bau mulut setelah minum kopi? Bau napas kopi disebabkan oleh senyawa aroma yang mengandung sulfur yang terbentuk saat biji kopi dipanggang. Bersama dengan kandungan asam dalam kopi, senyawa-senyawa ini dapat menyebabkan bau napas yang tidak sedap.
-
Kapan efek berhenti minum kopi mulai terasa? Ketika Anda berhenti minum kopi, ketergantungan tubuh terhadap kafein berkurang, sehingga energi Anda lebih konsisten tanpa penurunan yang terkait dengan penarikan kafein
-
Apa yang terjadi ketika minum kopi dengan perut kosong? Mengandalkan kopi sebagai sarapan dapat menyebabkan penurunan energi karena efek stimulan yang terbatas,