Artis pendatang baru mau tampil mewah, akhirnya terlibat prostitusi
Faktor ekonomi menjadi alasan artis bersedia melakukan segala macam cara untuk menjaga eksistensi mereka.
Maraknya pemberitaan mengenai prostitusi online yang melibatkan banyak artis cukup membuat heboh masyarakat. Faktor ekonomi menjadi alasan mereka bersedia melakukan segala macam cara untuk menjaga eksistensi mereka, khususnya bagi artis pendatang baru.
Salah satu pemilik agen model menuturkan bahwa artis, khususnya model pendatang baru tidak memiliki pendapatan yang cukup besar. Sehingga hal inilah yang membuat mereka rela melakukan apapun, bahkan sampai terjerumus dalam bisnis prostitusi.
"Model ini pendapatannya tidak sebesar yang dibayangkan masyarakat. Bagi yang sudah top, memang ada tarifnya, tapi bagi yang baru tentu sulit apalagi di satu sisi harus tampil mewah terus. Jadi ini yang terkadang menjadi tekanan tersendiri, sehingga ketika ada tawaran mendapatkan uang dengan cara pintas, langsung diambil," kata Bob, pemilik Bob Agency Model di Palembang, dilansir Antara, Rabu (13/5).
Ketatnya persaingan pun turut memaksa para model untuk berani mengeluarkan modal terlebih dahulu untuk mendapatkan pekerjaan. "Jika saya bisa membandingkan jumlah model dan pekerjaan yang ada yakni 10:100. Sementara untuk satu kali tampil di panggung peragaan busana hanya mendapatkan bayaran Rp500.000 hingga Rp1 juta untuk model di Palembang. Kondisi ini, terkadang membuat model berani ke Jakarta, karena di sana lebih banyak even tapi di satu sisi juga lebih besar pengaruh buruknya." lanjut Bob.
Sementara itu, mengenai kasus AA yang terjerumus bisnis prostitusi, Bob menganggap hal tersebut karena dipengaruhi oleh pergaulan yang tidak benar. Namun Bob sendiri enggan menjelaskan lebih jauh seperti apa latar belakang dan pergaulan model yang dibawahinya.
"Saya melihat, ini gara-gara salah pergaulan. Awalnya mereka pasti sosok baik-baik, tapi setelah mengenal pihak yang salah mulai berubah, biasanya bertahap dan lama kelamaan jadi benar-benar berani," lanjut Bob.
Menurutnya, kasus prostitusi di dunia artis itu bukan hal baru karena sejak lama ada pekerja seni yang nakal. Hanya saja, angka fantastis untuk sekali transaksi yakni antara Rp 80 juta hingga Rp 200 juta membuat kasus hukum ini menarik perhatian masyarakat.
Bob menyayangkan adanya pemberitaan tersebut, sebab hal itu telah mencoreng bisnis yang digelutinya di Palembang sejak 22 tahun lalu. oleh karena itu, dia menyarankan agar orangtua para model untuk memberikan pengawasan ketat agar tidak terjerumus ke prostitusi hingga narkoba.
"Sebenarnya mudah untuk jadi model, tinggal daftar di sekolah model, belajar, bergabung dalam agen model, kemudian ikut casting maka sudah bisa dikatakan artis, tinggal mau jadi sebatas artis kacangan atau benar-benar artis besar. Ingin jadi artis besar yang dalam tanda kutip positif tentunya harus bekerja keras tidak bisa lewat jalan pintas," tutupnya.