AS sejajarkan Gus Dur dengan Martin Luther King Jr
Amerika menilai dua tokoh itu memiliki semangat tinggi memperjuangkan perdamaian, toleransi serta demokrasi.
Konsulat Jendral Amerika Serikat (AS) mensejajarkan almarhum Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal Gus Dur, dengan tokoh dunia Martin Luther King, Jr. kedua tokoh ini diberi anugerah 'Legacies of Pluralisme, Diversity and Democracy'.
Saat acara penganugerahan yang diadakan di Surabaya, Konsulat Jendral Amerika Serikat Joaquin Monserrate mengatakan, acara ini diadakan untuk mengenang tokoh hak asasi manusia (HAM) Amerika Serikat dan Indonesia.
"Acara ini juga dihadiri berbagai kalangan, termasuk pemerintahan, akademisi, tokoh politik, pemuka agama serta pimpinan media terkemuka," kata Monserrate di sela acara, Surabaya, Selasa (22/1).
Monserrate menjelaskan, Gus Dur dan Martin Luther King Jr telah dikenal luas, baik secara domestik maupun mancanegara. kedua merupakan tokoh kemanusiaan yang gigih memperjuangkan perdamaian, toleransi serta demokrasi.
"Mereka juga menekankan pentingnya semangat toleransi beragama, sebagai prasyarat untuk meningkatkan kualitas pemerintahan dan hidup bermasyarakat di negaranya masing-masing," lanjutnya.
Diakui Monserrate, kedua tokoh dunia ini, merupakan pemuka agama dengan pemikiran yang berangkat dari latar belakang agama kental. Mereka memperjuangkan hak asasi bagi seluruh lapisan masyarakat, terlepas dari perbedaan suku, agama, ras dan golongan.
Dalam acara itu, hadir juga puteri Gus Dur Alissa Qotrunnada Munawaroh Rahman atau Alissa Wahid, Budayawan Emha Ainun Nadjib, serta Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel.
Dalam testimoninya, Alissa Wahid yang juga pendiri kelompok Gusdurian, menceritakan sepak terjang sang ayah. Alissa mengatakan, Gus Dur merupakan teladan bagi bangsa Indonesia dalam memperjuangkan pluralisme di Indonesia.
"Gus Dur tidak hanya membela kaum muslim, tapi juga memperjuangkan hak-hak kaum non muslim," katanya.
Selain Alissa Wahid, budayawan yang akrab disapa Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) juga berkesempatan menceritakan ketika dia masih bersama Gus Dur.
"Beliau (Gus Dur) banyak memberi inspirasi bangsa ini, termasuk saya dalam memperjuangkan hak-hak kaum minoritas," ucap Cak Nun.