AS terbitkan travel warning, reaksi 'memanas' di Surabaya
Berikut ini reaksi sejumlah pejabat menyikapi soal travel warning tersebut di Surabaya:
Lembaga Penerbangan Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA) menilai tingkat keselamatan penerbangan di Indonesia sangat rendah. Ini terbukti, tragedi Pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang mengangkut 155 penumpang dan 7 awak pesawat, jatuh di Perairan Karimata, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, pada Minggu, 28 Desember 2014 lalu.
Pasca-tragedi AirAsia itu Pemerintah Amerika Serikat kembali mengeluarkan peringatan perjalanan atau travel warning bagi warganya yang berpergian ke Indonesia, khususnya ke Surabaya, Jawa Timur. Peringatan itu bukan hanya soal insiden kecelakaan AirAsia, tapi juga berkaitan dengan keamanan global.
Isi peringatan travel warning yang dikeluarkan Kedutaan Besar AS itu terkait adanya potensi ancaman keamanan hotel, bank dan aset yang berhubungan dengan negara Amerika tersebut. Akibatnya, kantor-kantor yang berkaitan dengan Amerika di Surabaya dijaga ketat anggota Brimob, Polda Jawa Timur dan Polrestabes Surabaya untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas pasca-imbauan travel warning tersebut.
Soal travel warning itu, sejumlah pejabat langsung ramai menjawabnya di Surabaya, diantaranya Kapolri Jenderal Sutarman dan sejumlah pejabat lain. Berikut ini reaksi sejumlah pejabat menyikapi soal travel warning tersebut di Surabaya seperti dirangkum merdeka.com:
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kenapa kontrak kerja Qorry di Air Asia tidak diperpanjang? Pertemuan Zoom itu diadakan jam satu siang. Pertemuan itu berlangsung 30 menit. Di situ chief atau atasan Qorry meminta maaf karena situasi penerbangan tidak memungkinkan, sehingga kontrak Qorry tidak diperpanjang.
-
Kapan Gunung Galunggung mengalami letusan yang hampir mencelakakan pesawat British Airways? Letusan tahun 1982 menjadi salah satu yang cukup berpengaruh karena hampir mencelakakan pesawat British Airways.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
Kapolri jamin Surabaya aman
Kapolri Jendaral Sutarman saat mengunjungi keluarga korban AirAsia di Mapolda Jawa Timur, mengatakan saat ini Indonesia, khususnya Surabaya dalam kondisi aman terkendali.
"Indonesia saya pastikan aman, tidak ada ancaman apapun di Surabaya, maupun di Jawa Timur," kata Sutarman, usai menggelar konferensi pers terkait AirAsia, Senin (5/12).
Mantan Kapolwiltabes Surabaya ini juga menegaskan, untuk memastikan isu itu, pihaknya-pun sudah melakukan penyelidikan. "Saya tidak tahu isu ini (travel warning) dari mana, saya tidak tahu persis. Saya sudah berdiskusi dengan pihak luar negeri," kata Sutarman.
Guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut, masih kata dia, Polri perlu membahas persoalan ini dengan pihak Kedutaan Amerika. "Kriterianya apa soal travel warning tersebut. Namun saya pastikan, Indonesia aman dari gangguan Kamtibmas, Surabaya aman, tidak perlu dikhawatirkan," ujarnya.
Risma yakin enggak ada apa-apa
Puluhan personel disiapkan untuk menjaga sebuah gerai franchise terkenal asal Amerika Serikat di Jalan Ahmad Yani Surabaya. Penjagaan tersebut diduga terkait warning dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta tentang potensi ancaman keamanan di Surabaya.
Sebelumnya Kedutaan Besar AS mengeluarkan peringatan keamanan bagi warganya yang tinggal atau tengah berada di Surabaya, Jawa Timur. Isi peringatan itu terkait adanya potensi ancaman keamanan hotel, bank dan aset yang berhubungan dengan negara adikuasa tersebut.
Wali kota Surabaya Tri Rismaharani mengatakan, sampai saat ini Surabaya dalam kondisi yang aman. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian di Surabaya, dan yakin kota pahlawan itu dalam kondisi aman.
"Insya Allah aman. Saya yakin nggak ada apa-apa. Insya Allah ya nggak ada apa-apa. Pak Kapolres (Kombes Pol Setija Junianta) tanya ke Kedubes, itu apa ada nggak, nggak ada apa-apa," kata Wali kota Surabaya Tri Rismaharini di Mapolda Jawa Timur, Minggu (5/1/2015).
Kapolda Jatim siagakan personel
Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf mengaku belum menerima surat resmi terkait imbauan Kedubes Amerika kepada warga negara asing yang ada di Surabaya. Dia justru mengetahui kabar tersebut dari media.
Namun pihaknya mengaku telah menyiagakan personel di objek-objek vital yang biasa dikunjungi warga Amerika Serikat.
"Secara official letter belum menerima. Tapi saya juga membaca di media, tentunya saya harus antisipasi. Sudah mengantisipasi, dengan menempatkan personel dan deteksi dini adanya travel warning," katanya.
Anas juga menegaskan, pernyataan dari Kedubes AS sama sekali tidak ada kaitannya dengan hilangnya pesawat AirAsia QZ8501. Tetapi pihaknya tidak mengetahui maksud dan alasan pernyataan tersebut. Dia juga menegaskan kalau tidak ada kebijakan siaga satu di Surabaya.
"Saya belum menerima official latter. Saya nggak tahu persoalannya, tapi yang jelas tidak ada kaitannya dengan AirAsia," ujarnya.
Gus Ipul minta warga tak khawatir
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menduga munculnya travel warning yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat terkait dengan kondisi global keamanan di seluruh dunia. Namun pada intinya Jawa Timur, kata dia, dalam kondisi aman dari ancaman terorisme.
"Kondisi secara Internasional memang demikian. Muncul kelompok-kelompok teroris yang sudah nyata menjadi musuh bersama," kata Saifullah Yusuf usai mendampingi Panglima TNI dan Kapolri di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, di Surabaya, Senin (05/01).
Gus Ipul mengaku telah berkoordinasi dengan kepolisian Jawa Timur untuk mengantisipasi ancaman tersebut. Pihaknya juga meminta kerja sama masyarakat untuk bersama-sama melaporkan pihak-pihak yang dinilai mencurigakan.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi yang perlu kita ambil hikmahnya karena apapun kita tetap harus waspada. Sekali lagi Jawa Timur dalam posisi yang aman," tegas Gus Ipul.