Asmara terlarang di balik tewasnya keponakan sang bupati
Diduga pelaku sudah merencanakan pembunuhan. Polisi enggan berkomentar soal kabar itu.
Kasus pembunuhan Marhaposan Siahaan alias Ibnu Tian Siahaan (28) masih menyisakan pertanyaan. Tentunya soal alasan pelaku menghabisi keponakan Bupati Simalungun, JR Saragih, itu.
Menurut Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Damos Krhistian Aritonang, sementara ini dugaan motif pembunuhan karena pelaku kesal dengan korban.
Terungkapnya kasus pembunuhan itu, setelah kepolisian melakukan penyelidikan atas laporan keluarga dari JR Saragih. Polisi memperoleh informasi, korban terakhir kali bertemu dengan tersangka JDG, seorang pelajar SMA swasta di Pamatang Raya, Simalungun.
"Memang yang mengajak jalan itu korban, ke lokasi sepi. Tersangka kemudian menimpali, ke kebun opungku saja. Jadi lokasi tempat pelaku mengubur korban itu, kebun opungnya sendiri," kata Demos.
Tersangka mengaku kenal dengan korban melalui jejaring sosial Facebook pada Mei 2016. Jadi mereka baru berkomunikasi sekitar 1,5 bulan.
Dari informasi yang beredar, antara korban dan tersangka memiliki hubungan khusus sejenis layaknya orang pacaran. Ditanya tentang informasi itu, polisi belum bisa menyimpulkan.
"Kami tidak ada mengatakan hal itu kemarin, saya tidak tahu kabar itu datang dari mana. Kami tidak dalam posisi membantah kabar itu, kami masih melakukan pendalaman. Yang jelas motif sementara, tersangka kesal dengan korban," ujar Demos.
Setelah diburu, tersangka ditangkap Unit Jahtanras Satuan Reskrim Polres Simalungun, di kediaman orang tua di Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang, Rabu (8/6) malam. Dari tangan JDG, polisi menyita sepeda motor dan harta korban.
Tian Siahaan bekerja sebagai staf administrasi di Universitas Efarina Pamatang Raya. Sebelumnya dia diketahui hilang delapan hari, lalu ditemukan di Nagori Dalig Raya, Kabupaten Simalungun.
Penyidik melihat ada unsur perencanaan dalam pembunuhan itu. Tersangka ternyata sudah lebih dulu menyiapkan pisau dan menggali lubang untuk kuburan korban. Kini tersangka ditahan di Polres Simalungun.
Bupati Simalungun JR Saragih yang merupakan paman korban menyerahkan penyelidikan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
"Kita serahkan saja kepada polisi agar kasus ini diusut secara tuntas apa motifnya," kata JR Saragih.