Asse bunuh juragan angkot Samarinda karena sakit hati dan dendam
Asse bunuh juragan angkot Samarinda karena sakit hati dan dendam. Motif sebenarnya bukanlah perampokan, melainkan Asse menaruh dendam dengan bekas majikannya, Bahri.
Jatanras Polresta Samarinda akhirnya berhasil menangkap pembunuh juragan angkot di Samarinda, Bahri serta istrinya Tasnaeni. Setelah 15 hari buron, Irfan alias Asse (40) dibekuk Jumat (15/7) di Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
Rabu (19/7), Asse tiba di Polresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi, dengan kawalan ketat Jatanras. Polisi sudah memeriksanya. Motif sebenarnya bukanlah perampokan, melainkan Asse menaruh dendam dengan bekas majikannya, Bahri.
-
Apa yang terjadi pada pesepeda di Tambun Selatan? Viral di media sosial seorang pesepeda yang tiba-tiba dijambret oleh pemotor hingga terjatuh.
-
Apa yang terjadi di perlintasan Madukoro, Semarang? Peristiwa itu mengakibatkan ledakan hebat disusul kobaran api.
-
Kenapa MTQ Nasional ke-30 di gelar di Samarinda? Sebagai informasi, MTQ Nasional ke-30 sudah dimulai sejak 6 September 2024 dan akan berlangsung selama 10 hari penuh dipusatkan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang terjadi pada pipa PAM di Petamburan? Pipa 900 mm di Petamburan 4, Jakarta Pusat bocor pada Kamis (21/9).
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
"Benar, ada dendam tersangka terhadap korban, karena korban sering menghina tersangka," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Reza Arief Dewanto, kepada merdeka.com, Kamis (20/7).
Tutur kata Bahri membuat Asse tersinggung. Hingga akhirnya dia berkeinginan menghabisi nyawa Bahri. Dendam itu dilampiaskannya pada 30 Juni 2017. Sehari sebelum eksekusi, Asse yang diketahui adalah sopir angkot, menginap di rumah Bahri. Keesokan dini hari, Asse mengambil pisau di dapur dan langsung menghujamkannya ke Bahri yang masih tertidur. Tasnaeni yang terbangun ikut jadi sasaran pelaku.
"Korban menghina tersangka, bahwa tersangka tidak berguna. Tersangka pun sakit hati, dan merencanakan membunuh korban," ungkap Reza.
Usai membunuh dan merampas perhiasan korban, Asse berpindah-pindah. Mulai dari kabur ke Balikpapan, terbang ke Jakarta, hingga akhirnya bersembunyi di Lampung. Keberadaannya terendus polisi.
"Sempat dicari barang bukti perhiasan yang sudah dia jual, akhirnya ditemukan tim Polresta ya. Dia akhirnya kita bawa ke Samarinda," kata Reza.
Asse yang kini meringkuk di sel Polresta Samarinda, dijerat penyidik dengan pasal 340 tentang pembunuhan berencana junto pasal 365 tentang pencurian.
(mdk/noe)