Atasi Karhutla, Gubernur Sumsel Minta Tambahan Helikopter Pengebom Air
Provinsi Sumatera Selatan meminta penambahan helikopter pengebom air ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana karena kondisi kabut asap karhutla (kebakaran hutan) semakin pekat di sejumlah kabupaten serta kota sejak sepekan terakhir.
Provinsi Sumatera Selatan meminta penambahan helikopter pengebom air ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana karena kondisi kabut asap karhutla (kebakaran hutan) semakin pekat di sejumlah kabupaten serta kota sejak sepekan terakhir.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, tujuh unit helikopter pengebom air yang siaga di Sumsel itu saat ini dinilai masih kurang mengingat terjadi peningkatan titik panas yang cukup signifikan.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Apa yang mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitar perkebunan kelapa sawit besar di Sumatra? Sehingga kehadiran perkebunan besar ini mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitarnya.
-
Bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian hutan di Kutai Timur? “Kita di sini juga hidup beriringan dengan adat. Cuma memang hukum adat itu tidak dominan di sini karena bukan hukum positif. Tapi hukum adat tetap kita hargai suatu norma-norma yang ada di kehidupan masyarakat kita,” papar Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
"Alat kami ini terbatas, sedangkan hasil patroli baru-baru ini saya lihat di Muara Kuang itu titik api banyak sekali," kata dia dilansir dari Antara, Minggu (15/9).
Oleh karena kurangnya dukungan sarana dan prasarana tersebut, katanya, membuat upaya pemadaman menjadi tidak optimal, terutama di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan, seperti Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir.
Meski demikian, Herman Deru belum mengajukan usulan ke pemerintah pusat agar meminta bantuan dari luar negeri.
"Bantuan dari luar negeri ya bisa saja, apalagi karhutla ini sudah jadi isu antarnegara. Tapi sejauh ini saya masih mengharapkan dari BNPB," kata dia.
Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus terjadi dengan areal yang makin luas. Berdasarkan data satelit Lapan pada 14 September 2019, di Sumsel terdapat 384 titik panas dengan 146 titik berada di Ogan Komering Ilir.
Akibatnya, Kota Palembang selalu diselimuti kabut asap karhutla setiap pagi dan sore hari.
Kepala Bidang Penanggulangan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan Ansori mengharapkan setidaknya tambahan dua helikopter pengebom air sehingga menjadi 10 unit yang beroperasi.
"Permintaan ini karena tidak semua heli bisa operasi sekaligus karena ada yang 'offday' atau 'maintenance' (pemeliharaan)," kata dia.
Baca juga:
Pantauan Udara Kabut Asap Masih Selimuti Riau
Akibat Kabut Asap, Udara Empat Daerah di Riau Berbahaya untuk Dihirup
Panglima TNI Siapkan Drone 24 Jam Pantau Titik Api Karhutla Riau
Usai Pantau dari Heli, Kapolri Yakin Karhutla di Riau Ulah Manusia
BMKG Deteksi 44 Titik Panas di Riau, Kabut Asap Masih Selimuti 4 Kabupaten