Atlet disabilitas Sumsel makan berlauk tempe & ikan sepat
Para atlet terpaksa tetap mengonsumsi makanan yang ada ketimbang sakit seperti yang dialami sejumlah temannya
Pernyataan Ketua National Paralympic Committee (NPC) Sumsel, Ryan Yohwari tentang minimnya asupan makanan dan gizi bagi atlet disabilitas peserta Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Sumsel, ternyata bukan omong kosong. Wajar saja jika ada beberapa atlet jatuh sakit akibat kurang makan.
Hal ini terungkap ketika merdeka.com bertandang ke Wisma Atlet Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, tempat para atlet menginap, Sabtu (27/8). Secara kebetulan, para atlet disabilitas tengah menyantap makan siang. Puluhan atlet penyandang cacat tersebut berbaris di meja makan. Mereka sedang menikmati makan siang yang disediakan di dalam kotak nasi plastik beragam warna.
"Makan kak," ucap salah seorang atlet disabilitas sambil mengunyah nasi di mulutnya.
Dari pengamatan, makanan yang disantap tak terlalu mewah. Dalam satu porsi itu, hanya ada nasi, dua ekor ikan sepat goreng, sepotong tempe (seukuran jempol tangan), sambal udang, tumis kubis, dan sepotong buah semangka.
Meski dengan lauk seadanya, para atlet dengan segudang prestasi itu tetap terlihat menikmati. Lagi pula, mereka harus mengisi perut setelah kelelahan latihan sebelumnya.
Heru Ramdani (29), salah seorang atlet tolak peluru, mengaku sudah terbiasa dengan asupan makanan seperti itu. Jarang sekali lauk yang siapkan memenuhi standar kebutuhan kalori sebagai atlet.
"Kalau ikan sepat sama tempe sudah biasa, tempenya juga kecil, kadang dikasih ikan asin. Kalau ayam pernah, tapi jarang," ungkap Heru.
-
Bagaimana cara Menpora Dito Ariotedjo mendukung para atlet disabilitas? “Tentu juga arahan dan masukan dari mas Menpora Dito, sehingga kami bisa semangat. Apalagi dengan dukungannya langsung saat bertanding. Jelas ini suntikan semangat bagi para atlet,” kata Angela.
-
Apa saja yang didapatkan para atlet disabilitas dari dukungan Kemenpora? Pemerintah, kata dia berkomitmen penuh terhadap perkembangan dan prestasi dari para atlet disablitas. “Presiden (Joko Widodo) akan memasuki masa purna. Ini lah yang bisa kami lakukan dan kami peroleh, dukungan bapak Presiden kepada NPC Indonesia tak pernah berhenti,” tuturnya. "Prestasi ini diraih tidak gampang. Presiden memberikan kesetaraan terhadap seluruh atlet berprestasi. Kami selalu bersemangat untuk mengharumkan nama Indonesia dipanggung internasional".
-
Apa yang dilakukan Kapolresta Pekanbaru saat berkunjung ke rumah penyandang disabilitas? Kapolresta Pekanbaru AKBP Jeki Rahmat Mustika membawa ahli bahasa saat berkunjung ke rumah penyandanh disabilitas tuna rungu dan tuna wicara Zulkarnain Nasution.
-
Siapa yang memberikan pujian kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) atas keputusan mereka merekrut kelompok disabilitas? Keputusan tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni.
-
Di mana atlet bulu tangkis Indonesia disambut meriah oleh para penggemar? Tak hanya disambut oleh petinggi bulu tangkis tanah air, para juara All England 2024 ini juga disambut meriah oleh para penggemar. Mereka menyanyikan lagu nasional mengiringi kedatangan para atlet di bandara.
-
Siapa yang memberikan masukan dan motivasi kepada atlet NPC Indonesia selama Asian Para Games 2022 Hangzhou? Apresiasi juga disampaikan Angela kepada Menpora Dito Ariotedjo yang telah memberikan masukan, semangat, serta motivasi kepada seluruh atlet NPC Indonesia. Sehingga mereka mampu menembus batas dan sukses diajang pesta olahraga disabilitas tingkat Asia itu.
Atlet disabilitas Sumsel ©2016 merdeka.com/irwanto
Menurut dia, para atlet terpaksa tetap mengonsumsi makanan yang ada ketimbang sakit seperti yang dialami sejumlah temannya beberapa waktu lalu. Padahal, sesuai ketentuan asupan makanan bagi atlet setiap porsinya harus mengandung 4.500 kalori.
"Semestinya begitu, tapi yang kami makan paling cuma 1.000 kalori. Ini tak seimbang karena setiap hari kami latihan enam jam, perlu banyak asupan gizi," ujarnya.
Selain lauk pauk, para atlet juga terpaksa tidak mengonsumsi suplemen. Sebab, tidak disediakan oleh panitia. Jika dibutuhkan, mereka harus membeli dari kantong sendiri.
"Makan saja kurang, gimana mau ada suplemen. Padahal suplemen juga penting biar latihan maksimal," kata dia.
Heru mengatakan, kondisi ini disebabkan ketidakpedulian Pemerintah Provinsi Sumsel terhadap para atlet yang disiapkan dalam multi event olahraga kaum disabilitas pada Pekan Paralympian Nasional (Peparnas) di Kota Kembang, Jawa Barat, Oktober 2016 mendatang.
"Biaya makan ini saja ditalangi dulu oleh pengurus NPC, belum ada bantuan pemerintah. Apa boleh buat, kami nikmati yang ada," tukasnya.
Baca juga:
Usai pesta Owi-Butet, atlet disabilitas masih terpinggirkan
Selain makan menu sisa, atlet disabilitas Sumsel tak diberi saku
Perjuangan menyedihkan atlet disabilitas Sumsel demi Kejurnas Solo
Derita atlet disabilitas di Palembang, tak diurus Pemda sampai sakit
Atlet disabilitas elus dada tak kunjung diperhatikan Gubernur Alex