Ayah & anak di Musi Rawas Utara habisi nyawa rekan kerja, mayatnya dibuang ke sungai
Ayah & anak di Musi Rawas Utara habisi nyawa rekan kerja, mayatnya dibuang ke sungai. Keduanya pun mengakui menjadi pelaku pembunuhan dengan motif sakit hati.
Pembunuhan sadis dilakukan ayah dan anak terhadap rekan kerjanya di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan. Kedua pelaku yakni Salim (56) dan Eky Efriansyah (26) tega menghabisi nyawa Hendra dan membuang mayatnya ke sungai.
Pembunuhan itu terjadi saat pelaku Salim yang merupakan petugas keamanan PT SAP, di Desa Ketapat Bening, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara, tersinggung teguran korban perihal tabung gas elpiji yang hilang, pada Rabu (20/6). Salim lantas menyuruh Eky mengejar korban dengan membawa pisau dan parang.
-
Apa yang terjadi pada warga Musi Rawas? Banjir memaksa warga Musi Rawas beraktivitas di atap rumah
-
Bagaimana warga Musi Rawas menjemur pakaian? Korban banjir memanfaatkan atap rumah untuk menjemur pakaian
-
Kapan patung kepala ular raksasa itu ditemukan? 'Kepala' ular raksasa warna-warni muncul dari bawah gedung fakultas hukum di salah satu universitas di Mexico City, Meksiko, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut tahun lalu.
-
Kapan Prasasti Rukam ditemukan? Prasasti berangka tahun 829 saka atau 907 Masehi ini ditemukan pada tahun 1975 di Desa Petarongan, Kecamatan Parakan, Temanggung.
-
Kapan Rusunawa Marunda ditinggal penghuninya? Rusunawa Marunda sudah terbengkalai dan tidak berpenghuni lagi sejak September 2023.
-
Kapan kepala ular raksasa tersebut ditemukan? Pasca kejadian gempa bumi yang berkekuatan 7,6 skala richter ini telah merusak beberapa bangunan dan salah satu sekolah hukum di kota ini. Pada proses pembongkaran ternyata pada pondasi bangunan ini ditemukan sebuah patung yang berasal dari zaman Aztec 500 tahun lalu.
Begitu berhasil ditangkap, Eky beberapa kali menusuk perut Hendra. Lalu, tersangka menggorok leher korban.
Setelah korban tewas, Salim dibantu anaknya menghanyutkan jenazah korban ke sungai. Beberapa saat kemudian, mayat korban ditemukan warga tergeletak di pinggir sungai.
Kapolres Musi Rawas AKBP Bayu Dewantoro mengatakan, penangkapan kedua tersangka berdasarkan hasil pemeriksaan saksi yang melihat korban bertemu dengan kedua tersangka sebelum kejadian. Keduanya pun mengakui menjadi pelaku pembunuhan dengan motif sakit hati.
"Kedua tersangka adalah ayah dan anak, mereka membunuh karena sakit hati atau tersinggung teguran korban gara-gara gas elpiji di pondokan hilang," kata Bayu, Senin (25/6).
Dari dua tersangka diamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya sebilah parang yang digunakan sebagai alat pembunuhan dan beberapa helai pakaian yang dikenakan keduanya saat kejadian.
"Mereka kita kenakan Pasal 170 dan 340 KUHP dengan ancaman paling rendah 15 tahun penjara," pungkasnya.
Baca juga:
Rekaman CCTV buram, polisi kesulitan ungkap identitas dua pembunuh nenek Jeane
Ibu penganiaya putranya hingga tewas jalani pemeriksaan psikologi
Dadan, pria tewas dengan golok tertancap di dada sempat melakukan perlawanan
Polisi kantongi identitas perempuan yang dibunuh dan dimasukkan ke kardus
Sempat melawan, pembunuh wanita dalam kardus di Medan ditembak polisi
H bunuh Rika karena cekcok masalah jual beli kosmetik
Pembunuh sadis di lereng Gunung Mangkai dibekuk polisi