Ayah PRT yang disiksa di Medan minta anaknya segera pulang

Supandi mengaku tahu kabar tentang putrinya lewat televisi.

Supardi bersyukur, putri sulungnya, Anis Rahayu (28) masih diberi keselamatan setelah tiga tahun tidak tidak diketahui kabar beritanya. Anis adalah satu dari tiga pembantu rumah tangga yang disekap dan disiksa oleh majikannya di Medan.

"Lama tidak ada kabar ada kalau tiga tahun, tidak pamitan. Dia langsung pergi mencari pekerjaan ke Jakarta. Tidak kerasan, pindah-pindah kerja. Dia ke Jakarta diajak orang, awalnya tidak tahu kalau ke Medan. Nggak pernah telepon," kisah Supardi, di Malang, Kamis (4/12).

Anis Rahayu tercatat sebagai warga Jl Peltu Sujono Gang Seruni No 49 RT 14 RW 2 Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Rumah di dalam gang sempit dan padat itu sudah tidak berpenghuni, dijadikan gudang sebuah makanan. Namun warga sekitar mengenal Anis, yang memang sudah tiga tahun dicari-cari keluarganya.

"Warga di sini melihat semua lewat televisi, kasihan nasibnya. Katanya uangnya dirampas, tidak dibayar sama majikannya, ya tah Mas," terang salah seorang tetangga Anis di ujung masuk gang.

Anis memiliki dua adik laki-laki, yang masing-masing juga merantau, ke Jakarta dan Sumatera. Sementara ibunya sudah lama meninggal. Sedangkan ayahnya, menikah lagi dan tinggal bersama istri kedua di Jl. Kyai Gribik, Kota Malang. Supandi menjadi tenaga pembersih masjid sekaligus tukang parkir.

Kepada merdeka.com di Masjid tempat kerjanya, Supandi mengaku tahu kabar tentang putrinya lewat televisi. Tetangga samping rumahnya memanggil saat ada berita tentang Anis, karena memang tidak televisi di rumahnya.

"Nggih sakaken (kasihan). Saya ingin dia pulang, kerjaannya seperti itu kondisinya. Alhamdulillah anak saya masih hidup, selamat. Harapan saya cuma begitu saja," ungkapnya.