Bagikan 63.676 KIP, Menag Lukman Hakim pesan 'Jangan buat cicilan motor'
Bagikan 63.676 KIP, Menag Lukman Hakim pesan 'Jangan buat cicilan motor'. Menag Lukman Hakim meminta orang tua murid agar dana pendidikan itu benar-benar digunakan untuk pendidikan. Jangan sampai dana tersebut dipergunakan untuk hal-hal lainnya yang tidak berkaitan dengan pendidikan anak.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membagikan secara simbolis 63.676 Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Madrasah Ibdidaiyah Negeri (MIN) 6 Banda Aceh, Selasa (10/10). KIP ini nantinya akan didistribusikan untuk seluruh Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) di Provinsi Aceh.
Lukman Hakim menegaskan, KIP merupakan program unggalan pemerintah yang sangat diprioritaskan. "Meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan kualitas hidup sangat penting, yang karenanya akan meningkatkan kualitas peradaban hidup kita," kata Lukman Hakim.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
Dalam konstitusi, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan negara berkewajiban memberikannya. Program Indonesia Pintar ini hak semua warga. Meski kemampuan ekonominya belum memadai, harus mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Menag Lukman Hakim meminta orang tua murid agar dana pendidikan itu benar-benar digunakan untuk pendidikan. Jangan sampai dana tersebut dipergunakan untuk hal-hal lainnya yang tidak berkaitan dengan pendidikan anak.
"Misal untuk membayar cicilan kredit motor, itu jangan, jadi betul-betul untuk membiayai kepentingan pendidikan, sepertu beli buku, baju seragam atau kebutuhan lainnya yang terkait dengan pendidikan," jelasnya.
Lukman Hakim meminta Direktorat Jenderal Pendidikan Islam agar mendistribusikan KIP tepat sasaran. Betul-betul ditujukan kepada anak-anak yang kondisi ekonomi kurang mampu. Sehingga pendidikan mereka tidak mendapatkan kendala.
"Harus tepat waktu. Distribusi KIP ini harus tepat waktunya sesuai dengan program yang dirancang, jangan terlambat dan tidak boleh ada serupiahpun dikurangi," ucapnya.
(mdk/noe)