Bamsoet keluhkan posisi pengusaha serba salah untuk dapatkan proyek
"Ketika ada bupati, walkot, gubernur mencalon, pengusaha diminta sumbangan, enggak nyumbang salah, nyumbang ditangkap."
Kasus suap terkait proyek reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta menjadi perhatian Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang hubungan antar lembaga, Bambang Soesatyo. Belajar dari pengalamannya, pria yang akrab disapa Bamsoet ini menyadari posisi pengusaha serba salah karena terkadang mereka melakukan suap demi mendapatkan suatu proyek.
"Problem yang kami hadapi di daerah terutama ketika ada bupati, wali kota, atau gubernur mau mencalonkan diri misalnya kami pengusaha diminta sumbangan, enggak nyumbang salah, nyumbang ditangkep," ujar Bambang saat menyambangi Gedung KPK, Jumat (15/4).
Melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi pengusaha, Bamsoet sebagai perwakilan kadin mengaku sedang menyusun draf bersama KPK untuk melakukan Memorandum of Understanding (MoU). Nantinya, dengan MoU tersebut diharapkan berpengaruh terhadap pengusaha maupun penyelenggara birokrasi.
"Kita juga sebagai pengusaha meminta KPK mendorong perbaikan birokrasi karena hal yang sering menjerat pengusaha itu adalah birokrasi yang sulit lalu kemudian pengusaha ambil jalan pintas melakukan suap, dan ditangkap," imbuhnya.
Namun dia enggan berkomentar soal kasus suap PT Agung Podomoro Land dengan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi.
"Enggak dalam hal semuanya ini dalam rangka Kadin," tukasnya.
Seperti diketahui, PT Agung Podomoro Land (PT APL) kedapatan menyuap mantan anggota DPRD DKI, M Sanusi terkait pembahasan raperda reklamasi teluk Jakarta. PT Agung Podomoro Land disebut-sebut melakukan suap agar Sanusi bisa memperjuangkan penurunan tambahan kontribusi pengembang dari 15 persen seperti yang diusulkan DKI.
PT Agung Podomoro Land sendiri melalui anak perusahaannya, PT Muara Wisesa Samudera, menjadi salah satu pengembang dalam proyek reklamasi itu. Perusahaan ini bertanggungjawab atas reklamasi Pulau G seluas 161 hektar yang diperuntukkan untuk hunian, komersil, dan rekreasi.
Baca juga:
Jeritan hati nelayan kerang tolak reklamasi, 5 bulan merugi
Ahok klaim Presiden Jokowi tak masalah ada reklamasi di Jakarta
Diperiksa KPK, Heru ngaku cuma main-main
Ahok tak tahu & tunggu KPK soal bos Agung Sedayu di kasus reklamasi
Ahok tepuk tangan kalau Menteri Susi bisa hentikan reklamasi
Soal proyek reklamasi, Ahok sebut Pelindo II langgar izin terparah
Kepala Bappeda DKI Jakarta kembali dipanggil KPK soal reklamasi
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Siapa yang terlibat dalam mempromosikan Sail Teluk Cenderawasih di Jakarta? Warga suku Papua sedang melakukan aksi menabuh gendang saat mengkampanyekan Sail Teluk Cenderawasih di Kawasan Thamrin, Jakarta, Minggu (8/10/2023).
-
Siapa yang memulai usaha peternakan di Jakarta Selatan? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.Dilansir dari akun youtube Naik Kelas, pria Betawi ini memilih usaha penggemukan atau peternakan sapi di Jalan Palem 2, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.