Bamsoet Soroti Potensi SDA dan SDM Indonesia Masih Terbaikan, Singgung Kebijakan Berubah Setiap Ganti Presiden
Bamsoet mengapresiasi sikap kubu pasangan calon yang saling bertarung di Pilpres 2024.
Bamsoet mengapresiasi sikap kubu pasangan calon yang saling bertarung di Pilpres 2024.
- Bamsoet: Soekarno, Seoharto, dan Gus Dur Layak Diberi Penghargaan karena Jasa dan Pengabdiannya
- VIDEO: Bamsoet Dilaporkan ke MKD Soal Presiden Dipilih MPR Lagi "Senyumin Aja, Mungkin Kurang Baca!"
- Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Bakal Pertemukan Anies, Ganjar dan Prabowo
- Dua Kali Pantun Bamsoet di Sidang MPR Singgung Capres Harus Lanjutkan Pembangunan Jokowi
Bamsoet Soroti Potensi SDA dan SDM Indonesia Masih Terbaikan, Singgung Kebijakan Berubah Setiap Ganti Presiden
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengadakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) di gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/5).
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyinggung mengenai kekayaan sumber daya alam dan manusia milik Indonesia yang seharusnya dapat digunakan secara maksimal apabila tidak terjadi perubahan kebijakan setiap perubahan presiden.
"Padahal kalau kita mau, regulasinya jelas, investornya pasti akan mau membangun pabrik di sini dan menggunakan tenaga-tenaga, sumber daya manusia yang ada di Indonesia. Tapi negara kita terkenal dengan regulasi yang tidak tetap, artinya selalu berubah-ubah. Ganti pemerintahan, ganti Presiden-Wakil Presiden ganti pula kebijakannya. Itulah yang menjadi masalah kita semuanya," kata Bamsoet saat membacakan pidato dalam sosialisasi empat pilar di gedung DPR/MPR RI, Senayan.
Menurut Bamsoet, selain hobi gonta-ganti kebijakan, ancaman perpecahan Indonesia juga banyak didorong konflik horizontal yang sering dipicu oleh dinamika politik khususnya pemilihan Presiden (pilpres) lima tahun.
"Kita bersuyukur kemarin bisa kita lalui dengan aman tentram dan hasil yang memuaskan. Tapi kalau kita menoleh ke belakang lima tahun yang lalu memakan korban ekses hasil pilpres, kita bersyukur kali ini tidak ada korban ataupun peristiwa yang luar biasa, tapi ancaman lain kita siap-siap akan dihadapi oleh pilkada serentak," tutur Bamsoet.
Bamsoet menambahkan bahwa tahun ini pemilihan presiden tidak menimbulkan perpecahan karena kubu masing-masing pasangan calon telah menyadari pentingnya kesatuan dan beberapa di antaranya mau menerima kekalahan.
"Alhamdulillah kemarin tidak terjadi. Para pendukung 01, 02, dan 03 telah menyadari betapa pentingnya kita harus saling menyadari (persatuan), dan ksatria mengakui siapa yang menjadi pemenang dalam kontestasi politik pilpres kemarin," ujar Bamsoet.
Ketua MPR sekaligus anggota Partai Golkar itu menegaskan bahwa fenomena cebong-kampret dan olokan-olokan lain yang memicu perpecahan pada pemilihan presdien sebelumnya tidak perlu diulangi.
Terlebih, karena suasana geopolitik global yang sedang memanas, sehingga Bamsoet berpesan konflik-konflik horizontal sebaiknya dihindari.
Bamsoet meyakini bahwa Prabowo sebagai presiden yang baru akan membekali Indonesia dengan alat-alat alutsista yang berguna bagi pertahanan bangsa.
"Kita juga harus memperhatikan ketika geopolitik dalam suasana saling memerangi, saling membunuh. Maka kita juga harus menyiapkan diri di sisi pertahanan nasional, kita masih ingat tentunya istilah jika mendambakan perdamaian bersiap-siaplah menghadapi perang," kata Bamsoet.