Banjarmasin kota paling baik dalam program diet plastik
Tak tanggung-tanggung penurunan penggunaan kantong plastik di Banjarmasin hingga 80 persen.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (Ditjen PSLB3), Kementerian LHK, Tuti Hendrawati mengatakan Banjarmasin merupakan kota yang paling baik dalam program diet plastik. Tak tanggung-tanggung penurunan penggunaan kantong plastik di Banjarmasin hingga 80 persen.
Kata Tuti ini bisa terjadi lantaran pemerintah di Banjarmasin sangat aktif dalam menjalin komunikasi dengan perusahaan ritel. Tak hanya itu, saat ini Banjarmasin tengah melakukan sosialisasi dalam rangka penerapan plastik berbayar di pasar-pasar tradisional.
"Mereka (Asosiasi Pasar Tradisional) bilang kita siap kok, cuma kami masih memperhitungkan karena kan segmennya masyarakat menengah ke bawah jadi harus mempersiapkan pendekatannya," kata Tuti saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Selasa (12/7).
Meski telah mendapat dukungan dari Asosiasi Pasar Tradisional, Tuti masih harus merumuskan cara-cara pendekatan terhadap masyarakat. Sebab menurutnya masyarakat banyak yang menilai, plastik berbayar akan mempengaruhi harga barang yang dibeli.
Sementara itu, penurunan penggunaan plastik berbayar juga menurun di 26 kota lainnya yang menjadi tempat uji coba. Hasilnya rata-rata penggunaan kantong plastik menurun hingga 30-40 persen. Kata Tuti, Kendari menjadi kota yang tingkat penurunan penggunaan kantong plastik yang paling rendah.
"Paling kecil kendari. Pemda setempat kurang mendukung," ujar Tuti.