Banjir Bandang Dairi, 7 Orang Hilang
Banjir Bandang Dairi, 7 Orang Hilang. Banjir bandang juga merusak sekitar 110 hektare lahan pertanian dan perkebunan. Sejumlah ternak juga dilaporkan hanyut terbawa arus. Saluran irigasi dan akses jalan desa juga rusak. Sementara jembatan penghubung antardusun juga ada yang putus.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dairi, Sumut, memperbarui data dampak bencana banjir bandang di Kecamatan Silima Punggapungga. Sejauh ini sudah 7 warga dinyatakan hilang dalam peristiwa itu.
Kepala BPBD Dairi, Bahagia Ginting, menyatakan terdapat 9 desa yang terdampak banjir bandang. "Mengenai korban, 7 orang dinyatakan hilang dan 2 orang selamat," jelasnya, Rabu (19/12) siang.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Apa itu Bingka khas Banjar? Kue tersebut disebut dengan Bingka yang secara kasat mata mirip seperti kue lumpur.
-
Bagaimana cara mencegah banjir bandang? Untuk mengurangi risiko banjir bandang, langkah-langkah dapat diambil seperti membangun tanggul atau bendungan untuk menahan air, membuat daerah resapan air agar tanah dapat menyerap air dengan baik, dan juga membuat saluran air yang baik untuk mengalirkan air dengan lancar dan mencegah banjir.
-
Siapa yang terkena dampak banjir bandang? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Banjir bandang juga merusak sekitar 110 hektare lahan pertanian dan perkebunan. Sejumlah ternak juga dilaporkan hanyut terbawa arus. Saluran irigasi dan akses jalan desa juga rusak. Sementara jembatan penghubung antardusun juga ada yang putus.
Tujuh korban yang hilang akibat banjir bandang ini yakni: Jaluddin Boang Manalu (83), Kino Tumanggor (45), Elfrida Sinaga (45), Walbiner Simarmata (38), Lina Padang, Nadia Hasugian (3), dan Bairun Sitorus.
Bahagia menyatakan, tim SAR gabungan masih menyisir lokasi bencana untuk mencari para korban. "Kita berharap dapat menemukan korban. Sementara untuk warga kita imbau untuk tetap waspada," ucapnya.
Seperti diberitakan banjir bandang terjadi di sekitar aliran sungai di Desa Sibongkaras Kec Silima Pungga-pungga, Dairi, Sumut, Rabu (18/12) sekitar pukul 17.08 Wib. Banjir yang membawa material lumpur dan kayu terjadi menyusul hujan yang melanda kawasan itu.
Baca juga:
Jalan Lintas Sumatera Banjir, Mobil dan Motor Mogok
Musim Hujan, Pembangunan Turap Kali Sunter Terus Dikebut
Banjir Sepekan, 3.786 Warga Kampar Mulai Terserang Penyakit
Gubernur Riau Ingatkan Orang Tua Awasi Anak Agar Tak Berenang di Lokasi Banjir
3 Kecamatan di Aceh Selatan Dikepung Banjir, Ribuan Warga Mengungsi
Puluhan Korban Banjir Kampar Terserang Penyakit, Puskesmas Kehabisan Obat