Banjir Bandang di Hulu Sungai Tengah, 150 Rumah Warga Hilang, 5 Jembatan Putus
Banjir juga menyebabkan sejumlah fasilitas umum rusak berat, di antaranya gedung SDN Bulayak, Pasar Hantakan, TK Pertiwi Hantakan, Mushola RT 3 Alat, SDN 1 Datar Ajad.
150 Rumah warga diperkirakan hilang akibat banjir bandang di Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Data tersebut belum termasuk laporan dari RT setempat.
"Perkiraan sementara 100-150 unit rumah hilang, tersisa lahan pekarangannya akibat diterjang banjir, jumlah tersebut belum termasuk laporan dari Ketua RT masing masing dan sampai sekarang masih kami olah datanya," ujar Camat Hantakan, Kartadipura, Senin (18/1) Dikutip Antara.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Banjir juga menyebabkan sejumlah fasilitas umum rusak berat, di antaranya gedung SDN Bulayak, Pasar Hantakan, TK Pertiwi Hantakan, Mushola RT 3 Alat, SDN 1 Datar Ajad. Selain itu, kata camat, lima jembatan gantung yang putus di antaranya Marai, Batu Tunggal, Alat Seberang, Alat Ujung, Datar Ajab.
"Sudah kita koordinasikan dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hulu Sungai Tengah," ujarnya
Dari 12 Desa Di Kecamatan Hantakan, terdapat delapan desa banyak rumah yang hilang dan rumah rusak berat yakni Desa Alat, Hantakan, Batu Tunggal, Bulayak, Murung B, Haruyan Dayak, dan Datar Ajab. Kondisi saat ini masyarakat setempat masih membersihkan, menata rumah dari puing dan lumpur yang sudah mengeras.
"Paling parah di Datar Ajab," ujarnya.
68 Ribu Warga Terdampak Banjir
Musibah banjir yang melanda "Bumi Murakata" Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, pada Kamis (14/1) menyebabkan delapan orang meninggal dunia, 8.000 jiwa mengungsi dan 68.000 warga terdampak.
Plt Sekda Hulu Sungai Tengah, H Faried Fakhmansyah mengatakan, ada delapan orang meninggal, tujuh orang di Kecamatan Hantakan dan satu orang di Kecamatan Barabai.
"Sebanyak 16 ribu lebih rumah di 10 kecamatan dari 11 kecamatan di Hulu Sungai Tengah juga tergenang banjir," kata Faried, Senin (18/1).
Menurutnya, yang terparah terjadi di Kecamatan Hantakan dan Barabai. Di Kecamatan Hantakan bahkan banjir bandang yang menghancurkan ratusan buah rumah warga dan di Kecamatan Barabai melumpuhkan kota, karena seluruh fasilitas umum terendam banjir.
"Di hari ke lima ini, masih ada dua kecamatan yang masih airnya belum surut, yaitu beberapa desa di Kecamatan Pandawan dan Labuan Amas Utara," katanya.
Pihaknya masih menghitung berapa kerugian yang ditimbulkan dan mendata beberapa fasilitas umum yang rusak seperti rumah warga, sekolah, tempat ibadah, pasar dan fasilitas lainnnya.
"Yang pastinya, warga kita masih memerlukan bantuan, baik itu logistik berupa makanan, obat-obatan, pakaian dan kebutuhan warga lainnya," kata Faried yang juga merupakan Kepala BPBD HST.
Ia juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh relawan dan bantuan dari instansi dan perusahaan dari berbagai daerah kabupaten tetangga bahkan dari Provinsi Kalteng hingga Kaltim.
"Agar terkoordinir dengan rapi dan bantuan tepat sasaran, kami berharap setiap bantuan yang datang dari berbagai daerah agar melapor dulu atau menyerahkan ke posko Induk penanganan banjir di Stadion Murakata, agar bisa diarahkan secara merata ke lokasi warga yang terdampak banjir," tuntasnya.