Banjir Bandang Terjang 4 Kecamatan di Luwu, Rumah Kades Tertimbun Longsor
Banjir bandang terjadi di Kecamatan Walenrang Utara, menyebabkan dua rumah di Desa Sangtandung hanyut. Sementara dua rumah lainnya terancam hanyut.
Banjir bandang dan tanah longsor terjang empat kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Minggu (3/10). Akibatnya sejumlah fasilitas umum terdampak, termasuk rumah kepala desa (kades) tertimbun longsor.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Andi Wahid mengatakan curah hujan tinggi di Kabupaten Luwu menyebabkan empat kecamatan diterjang banjir bandang dan tanah longsor. Empat kecamatan tersebut yakni Walenrang Barat, Walenrang Utara, Walenrang Timur, dan Lamasi Timur.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Apa itu Lontong Banjur? Menu lontong banjur ini unik. Kota Bandung tak pernah kehabisan pesonanya. Di bulan Ramadan misalnya, daerah berjuluk Paris Van Java itu memiliki berbagai takjil khas bernama lontong banjur.Mungkin namanya terdengar aneh. Namun jangan salah, kudapan asli Cibadak ini banyak diburu untuk takjil ketika berbuka puasa tiba. Menyantap lontong banjur berarti siap menerima kelezatan dari gurihnya lontong yang diberi kuah oncom. Rasanya, sudah tentu nagih.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Di mana lokasi Dusun Nusupan yang rawan banjir? Dukuh Nusupan yang berada di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, merupakan daerah rawan banjir.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
"Hujan deras menyebabkan Sungai Makawa dan Lamasi meluap. Untuk korban jiwa, BPBD Luwu bersama SAR gabungan masih melakukan assessment," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Senin (4/10).
Meski masih melakukan assessment korban jiwa, Andi Wahid mengungkapkan satu rumah di Desa Ilan Batu, Kecamatan Walenrang Barat tertimbun longsor. Diketahui rumah yang tertimbun longsor yakni milik Kepala Desa Ilan Batu.
"Satu rumah tertimbun longsor dan tidak ada korban jiwa. Berdasarkan laporan dari BPBD Luwu rumah itu milik kepala desa," bebernya.
Banjir bandang terjadi di Kecamatan Walenrang Utara, menyebabkan dua rumah di Desa Sangtandung hanyut. Sementara dua rumah lainnya terancam hanyut.
"27 orang warga Desa Sangtandung telah mengungsi," kata dia.
Banjir bandang terparah terjadi di Kecamatan Lamasi Timur. Di mana lima desa yakni Seriti, Pelalan, Pompengan, Pompengan Utara, dan Pompengan Timur terkena dampak banjir bandang.
"Di Desa Seriti kurang lebih 20 rumah terendam, Pompengan 35 rumah. Sementara Desa Pompengan Utara ada 20 rumah dan Desa Pompengan timur 40 rumah terendam," rincinya.
Di Desa Pelalan, imbuh Andi Wahid, sebagian warga memilih mengungsi ke rumah kerabatnya. Selain itu, 20 orang dilaporkan dirawat di Puskesmas Lamasi.
Di Kecamatan Walenrang Timur, setidaknya ada 40 rumah warga Desa Kendekan terendam banjir. Ia mengatakan tinggi air di tiga kecamatan mulai 1 sampai 3 meter.
Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi mengatakan pihaknya sudah mengerahkan personel untuk membantu mengevakuasi warga terdampak banjir. Djunaidi menyebutkan Desa Ilan Batu, Kecamatan Walenrang Barat, Kabupaten Luwu merupakan daerah terparah terdampak banjir.
"Laporan dari BPBD Luwu, Desa Ilan Batu, Kecamatan Walenrang Barat merupakan daerah terparah terdampak banjir," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Minggu (3/10).
Djunaidi menyebutkan personel dari pos unit siaga SAR Masamba dan Palopo telah bergerak ke lokasi banjir. Djunaidi menjelaskan bahwa kondisi yang dilaporkan cukup parah.
"Sejumlah rumah warga dikabarkan hanyut tersapu air. Tapi kita belum tahu apakah ada korban jiwa atau tidak," tuturnya.
Ia menegaskan saat pihaknya bersama SAR gabungan masih melakukan assessment dan mendata dampak banjir. Meski demikian, SAR gabungan telah melakukan proses evakuasi terhadap warga terdampak.
"Tim masih melakukan assessment di lapangan untuk mendata jumlah korban yang terdampak serta wilayah mana saja yang membutuhkan evakuasi segera", imbuh Djunaidi.
Baca juga:
Luwu Kembali Diterjang Banjir, Rumah Warga Hanyut
Banjir Depan Kantor Walkot Tangsel, Pengendara Terpaksa Dorong Motor
Antisipasi Banjir Rendam 14 RT, Pemprov Gerebek Lumpur di Kali Sunter
10 Kecamatan di Kapuas Hulu Terendam Banjir, Akses Jalan Putus
241 Rumah Warga Terdampak Banjir di Seluma Bengkulu