Bantah melarang, Pemuda Pancasila akan awasi diskusi Tan Malaka
"Pemuda Pancasila itu organisasi sebagai benteng Pancasila. Jadi sensitif sekali terhadap yang berbau komunis."
Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (PP) Kota Semarang Joko Santoso membantah pihaknya melarang acara bedah buku dan diskusi Tan Malaka yang akan digelar di Gerobak Art Kos, Jl Stonen 29 Semarang, 17 Februari mendatang. Menurut Joko, pihaknya hanya ingin mengawasi isi diskusi.
"Memang penjelasan dalam surat (keberatan) itu kita belum komplet, Pemuda Pancasila itu organisasi sebagai benteng Pancasila. Jadi sensitif sekali terhadap yang berbau komunis. Saya bukan melarang diskusi ilmiahnya, tetapi isinya. Takutnya ada doktrin-doktrin garis kiri," kata Joko saat dihubungi merdeka.com lewat telepon, Kamis (13/2).
PP sebelumnya mengirimkan surat keberatan terhadap acara tersebut kepada Kepala Polrestabes Semarang yang ditembuskan ke sejumlah pihak, termasuk penyelenggara.
"MPC Pemuda Pancasila Kota Semarang keberatan atas rencana penyelenggaraan kegiatan tersebut dan mohon kiranya kegiatan tersebut tidak mendapatkan izin dari Polrestabes Kota Semarang," demikian isi surat tertanggal 12 Januari 2014 yang diteken Joko dan sekretarisnya Moch Imron.
Atas surat itu, Joko kemudian mengklarifikasi bahwa pihaknya bukan melarang karena sekarang adalah era keterbukaan.
"Tapi saya mohon dilibatkan, supaya kita bisa memantau, apakah akan membuka sejarah Tan Malaka saja. Kalau memang tidak ada doktrin-doktrin PKI tidak apa-apa, tetapi ketika ada arah ke situ, kita dan teman-teman dari FKPPI dan saya kira juga dari GP Ansor siap untuk melarang, untuk dibubarkan," ujar Caleg Gerindra untuk DPRD Kota Semarang ini.
Joko mengakui pihaknya mendapat telepon dari Wakil Ketua Umum Partai Gerinda Fadli Zon setelah persoalan ini mencuat.
"Mas Fadli Zon senior saya di partai kontak saya, banyak masukan dari beliau masalah Tan Malaka . Saya disuruh memahami dulu, baru memutuskan," kata Joko.
Ditanya apakah pihaknya melunak setelah dapat telepon dari Fadli Zon, Joko hanya tertawa. "Ha-ha-ha-ha," katanya dari ujung telepon.
Baca juga:
Kisah tragis Tan Malaka, gagal ziarah makam orangtua sampai mati
Giliran Pemuda Pancasila tolak Tan Malaka di Semarang
Derita Tan Malaka di Singapura, diburu intel dan tak punya uang
Dulu 90 persen penduduk Singapura dikuasai orang Indonesia
Tan Malaka, komunisme dan Islam dalam Madilog
-
Di mana rumah masa kecil Tan Malaka berada? Salah satu jejak sejarah yang saat ini masih tersisa yakni rumahnya yang berada di Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Di mana pusat pemerintahan Kerajaan Tarumanegara berada? Saat dipimpin Purnawarman, pusat pemerintahannya terletak di antara Kecamatan Tugu, Jakarta Utara dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Dimana lokasi Teras Malioboro? Teras Malioboro merupakan ikon wisata belanja terbaru di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta.