Bantah tak netral, Ketua KPU DKI sudah coba hindari Anies di TPS 29
Bantah tak netral, Ketua KPU DKI sudah coba hindari Anies di TPS 29. "Enggak ada pembicaraan lain selain soal pemungutan suara ulang dan perbincangan berlangsung selama 10 menit," tutur Sumarno.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) DKI Jakarta, Sumarno, dilaporkan karena dianggap tidak netral dan lebih berpihak kepada pasangan calon nomor urut tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno oleh Tim Cinta Ahok. Sumarno membantah bahwa dirinya tidak bersikap netral.
"Pertemuan dengan Pak Anies yang diduga memiliki keberpihakan. Pertemuan itu sama sekali bukan itu dilakukan untuk memihak, pertemuan itu berlangsung secara tidak sengaja," kata Sumarno, di Gedung Nusantara IV, Kawasan Parlemen DPR RI, Kamis (30/3), Jakarta.
Dia menjelaskan, pertemuannya dengan Anies di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 29 Kalibata, Jakarta Selatan karena kebetulan dirinya sedang memantau pemungutan suara ulang.
"Saya melihat warga (di TPS 29) berhamburan dan saya kaget melihat Pak Anies datang. Saya bingung saya pergi ke samping TPS untuk menghindari bertemu dengan calon Gubernur. Dan saya akhirnya menyapa karena tidak mungkin menghindar," ungkapnya.
Sumarno juga menegaskan bahwa selama pertemuannya dengan Anies di TPS 29 tersebut tidak ada pembicaraan yang khusus. Pembicaraan tersebut hanya seputar pemungutan suara ulang dan selama 10 menit.
"Enggak ada pembicaraan lain selain soal pemungutan suara ulang dan perbincangan berlangsung selama 10 menit," tuturnya.
Sumarno juga mengatakan bahwa pertemuan itu tidak mempengaruhi independensinya sebagai ketua KPUD DKI Jakarta. "Itu berlangsung secara tidak disengaja dan tidak mempengaruhi independensi saya," tandasnya.
Baca juga:
Ahok-Darot di mata Keenan Pearce: He's my guy!
Anies-Sandi dihujani laporan ke polisi
Gerindra: Keberpihakan Istana pada Ahok-Djarot terlalu kuat
Mencegah penyusup Pilkada dalam aksi 313
Bamusi yakin Ahok-Djarot mampu jaga keharmonisan umat di Jakarta
Sandiaga rahasiakan lokasi untuk rumah DP nol persen di Jakarta
PKB tepis ada intervensi pemerintah untuk dukung Ahok-Djarot
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.