Banten rawan disusupi ISIS, TNI siagakan tim pengintai khusus
Namun mereka mengaku belum menerima laporan terkait aktivitas ISIS di Banten.
Wilayah Provinsi Banten dianggap rentan terhadap penyebaran dan pertumbuhan gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Danrem 064/MY Banten, Kolonel Kavaleri Ana Supriatna mengatakan, mereka telah membentuk tim khusus untuk mendeteksi keberadaan orang-orang diduga terlibat.
Menurut Supriatna, tim khusus itu sudah bergerak dan mengintai lokasi-lokasi dinilai berpotensi dijadikan sebagai markas gerakan ISIS di Banten.
"Semua tempat di wilayah Banten kami masuki untuk mewaspadai penyebaran paham ISIS. Jadi tidak hanya pada pondok pesantren ataupun kelompok-kelompok tertentu saja," kata Ana Supriatna kepada wartawan.
Namun, Supriatna mengaku belum dapat memastikan tempat-tempat dicurigai sebagai titik penyebaran gerakan ISIS. Tetapi, dia tetap mewaspadai dan tidak ingin lengah.
"Tim khusus kami itu juga bekerja sama dengan polisi dan juga BIN. Tapi sampai saat ini belum ada yang berindikasi. Tapi yang pasti setiap ada informasi yang kita terima, akan langsung kita dalami terus," ujar Supriatna.
Potensi gerakan ISIS di Provinsi Banten saat ini dianggap berada dalam posisi cukup membahayakan. Bahkan MUI Kota Serang mengindikasi Komandan ISIS Pulau Jawa bersembunyi di Kota Serang. Hal itu dikatakan Sekretaris MUI Kota Serang Amas Tajudin.
"Ada beberapa hal penting yang harus diwaspadai, yakni komandan ISIS yang didaulat untuk Pulau Jawa itu berada di Kota Serang. Indikasinya sudah semakin nampak dari berbagai pertemuan yang terjadi di Kota Serang," kata Amas Tajudin, Selasa lalu.
Amas mengatakan, gerakan ISIS di Banten juga sudah semakin terbuka dan dapat dilihat secara kasat mata. Sebab mereka sudah berani menampakkan atributnya di muka umum dan melakukan berbagai pertemuan dikemas dalam bentuk acara penobatan di Kota Serang.
"Banten dan Jawa Barat itu potensial untuk Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Lokasi poros untuk Banten yakni di Kota Tangerang Selatan, Kota Serang, dan Kabupaten Pandeglang. Sementara untuk Jawa Barat berada di Bekasi," ujar Amas.
Amas mengatakan, anggota ISIS di Banten umumnya bukan warga setempat, tapi dari luar daerah. "Untuk Panglima atau komandan tersebut terindikasi merupakan orang Banten," lanjut Amas.