Banyak korban Trigana Air tak lagi utuh, tim DVI sulit identifikasi
Tim DVI mencocokkan DNA korban dengan keluarga.
Tim DVI Polda Papua mulai kesulitan mengidentifikasi jenazah korban Trigana Air yang jatuh di Pegunungan Bintang. Hal ini lantaran kebanyakan kondisi jenazah yang tidak lagi utuh.
"Tim memang kesulitan mengidentifikasi ketujuh dari 10 peti mati yang diperiksa, akibat kondisi korban yang tidak utuh lagi," kata Kapusdokkes Polri Brigjen Polisi Arthur Tampi kepada Antara, Jumat (21/8).
Dikatakan, karena kesulitan itulah maka petugas kemudian mengumpulkan DNA keluarga agar dapat mencocokkan dengan korban.
"Pemeriksaan DNA itu sendiri akan dilakukan di Jakarta, karena peralatan yang ada di Jayapura belum memadai," lanjut Brigjen Pol Tampi.
Menurut perwira tinggi Polri ini, walaupun sulit namun tim DVI masih terus melakukan identifikasi terhadap 48 jenazah dari 54 jenazah yang petinya tiba di RS Bhayangkara.
Hingga kini baru tujuh korban yang berhasil diidentifikasi, dan sudah diserahkan ke keluarganya.
"Mudah-mudahan dapat segera mengidentifikasi korban karena setiap hari ditargetkan 10 jenazah yang diidentifikasi," harap Brigjen Pol Tampi.
Sementara itu, keluarga korban secara terpisah mengucapkan rasa syukur karena tim sudah berhasil mengidentifikasi keluarga yang menjadi korban.
"Puji Tuhan, keluarga kami berhasil diidentifikasi," ungkap keluarga Agustinus Luwanmase.