Bappenas: 28 Persen Anak di Indonesia Terpapar Covid-19
Kelompok anak masuk dalam kriteria populasi yang juga memiliki risiko tinggi terpapar COVID-19.
Sekitar 28 persen dari total populasi kelompok anak usia 7 hingga 12 tahun di Indonesia terpapar oleh Covid-19. Data Satgas Penanganan Covid-19 dilaporkan angka kematian pada kelompok anak yang tertinggi di alami usia 0 hingga 2 tahun.
"Kalau kita lihat secara kumulatif, anak-anak itu terpapar COVID-19 pada kelompok usia 7-12 tahun sekitar 28 persen dari seluruh anak-anak," kata Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI Woro Srihastuti Sulistyaningrum dilansir Antara, Kamis (22/7).
-
Apa aja bahaya jajan sembarangan untuk kesehatan anak? Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul akibat kebiasaan jajan sembarangan pada anak: Keracunan Makanan, Diare, Tipes, Kekurangan Gizi, Masalah Gigi, Radang Tenggorokan, Obesitas, Kerusakan Usus, Kematian.
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
-
Siapa yang lebih sering dikaitkan dengan kesehatan anak di Indonesia? Selama ini, di Indonesia, tanggung jawab terkait kesehatan anak sering kali hanya dikaitkan dengan ibu.
-
Apa yang bisa melindungi bayi dari penyakit? Air susu ibu merupakan makanan utama bayi dan bisa memberi perlindungan optimal dari sejumlah penyakit.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa banyak orang tua di Indonesia terlambat membawa anak mereka ke fasilitas kesehatan? Sering kali, orang tua tidak menganggap serius gejala awal yang muncul pada anak-anak mereka.
Berdasarkan informasi tersebut, kata Woro, kelompok anak masuk dalam kriteria populasi yang juga memiliki risiko tinggi terpapar COVID-19.
"Sering kali kita berpikir bahwa COVID-19 itu kenanya hanya pada orang dewasa, karena pada waktu awal pandemi masih banyak yang beranggapan bahwa, amanlah anak-anak, mereka punya daya tahan tubuh yang lebih kuat. Tapi pada kenyataannya, data itu menunjukkan bahwa sekarang ini dengan jenis varian baru, rentan sekali anak-anak itu terpapar COVID-19," ujarnya.
Pada agenda yang sama, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan masih banyak orang tua yang masih ragu untuk memvaksin anaknya melalui program vaksinasi anak 12 hingga 17 tahun di Indonesia.
"Jadi sama seperti informasi yang diterima oleh orang tua, misalnya vaksin itu apakah betul memberikan efek keamanan, kemudian bagaimana efek sampingnya," katanya.
Nadia mengatakan upaya orang tua untuk menjaga anak dari penularan COVID-19 adalah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Bagaimana orang tua memastikan anak-anak jangan dipaparkan dengan risiko penularan seperti membawa anak untuk berkunjung ke keluarga lain atau melakukan perjalanan yang kemudian anak-anak juga diajak makan ke restoran, itu menambah risiko anak-anak karena COVID-19," katanya.
Saran berikutnya adalah tanggung jawab orang tua untuk menjaga kesehatan keluarga dengan menjaga kebersihan diri usai beraktivitas.
"Saat mereka dari luar rumah kembali ke rumah, itu pasti ada risiko. Untuk pencegahan pastikan kita mengganti dulu baju kita saat pulang dari kantor, kemudian mandi," katanya.
Baca juga:
Pemerintah Diminta Buka Hotline Cegah Kartel Kremasi Terulang
YouTube Hapus Video Presiden Brasil karena Sebarkan Misinformasi Covid-19
Anies Minta Petugas Puskesmas Tumbuhkan Optimisme Warga saat Pandemi Covid-19
PSI DKI Usul Insentif untuk Warga yang Ikut Vaksinasi Covid-19 Rp150 Ribu
Komnas HAM Ingatkan 3 Kewajiban Pemerintah Penuhi Hak Kesehatan Masyarakat