Bareskrim kantongi satu nama tersangka korupsi dana CSR Pertamina
Penyidik akan mulai memeriksa saksi kasus tersebut setelah semua dokumen dan barang bukti dianalisa diselesaikan.
Penyidik Bareskrim Polri telah mengantongi satu nama yang diindikasi menjadi tersangka korupsi dana CSR Pertamina senilai Rp 126 miliar. Hal tersebut dikatakan oleh Direktur tindak pidana ekonomi dan khusus Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Victor Edi Simanjuntak.
"Kasusnya sudah masuk dalam tahap proses penyidikan, penyidik pun sudah mengantongi satu nama yang diindikasi menjadi tersangka," kata Victor saat berada di kantor Pertamina Foundation, Jalan Sinabung II, Kebayoran Lama, Simprug, Jakarta Selatan, Selasa (1/9).
Namun dirinya enggan menyebutkan nama satu orang tersebut yang diindikasikan menjadi tersangka tersebut. "Kita sudah memperoleh satu orang indikasi tersangka. Inisialnya belum saya sebutkan namanya. Sekarang sudah tahap penyidikan," kata Victor.
Selain itu, Victor menyatakan akan mulai memeriksa saksi kasus tersebut setelah semua dokumen dan barang bukti dianalisa oleh penyidik. Selain itu penyidik juga akan melakukan pengecekan apakah relawan dalam program CSR Pertamina tersebut benar-benar ada.
"Kemungkinan ada relawan yang dikroscek nanti, apakah relawan itu memang ada apa tidak ada. Sementara ini kita sudah memperoleh beberapa dokumen. Setelah penggeladahan ini kita analisis semua barang bukti. Kita akan periksa saksi-saksi, kita akan gelar perkara setelah itu. Dari analisis kita bisa mengumumkan, menetapkan tersangka," ujar Victor.
Pantauan merdeka.com, saat ini pihak Mabes Polri masih melakukan penggeledahan dikantor tersebut. Wartawan pun dilarang masuk ke dalam yang telah dijaga ketat oleh beberapa aparat kepolisian dengan menggunakan senjata laras panjang.
Baca juga:
Dugaan korupsi dana CSR di Pertamina Foundation capai Rp 126 M
Jerman tawarkan utang Rp 31,6 triliun untuk pembangunan di Indonesia
Usut korupsi dana CSR, Bareskrim geledah kantor Pertamina Foundation
Harga BBM tak turun, pemerintah dan Pertamina untung Rp 500/liter
Jual premium, Pertamina mengaku masih rugi hingga Rp 14 miliar
Sesuai mandat Jokowi, Pertamina bangun pipa migas di lahan milik KAI
Pertamina fokus penetrasi pasar pelumas delapan negara
-
Apa yang diluncurkan Pertamina di Indonesia Sustainability Forum? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Bagaimana cara Pertamina membantu masyarakat? Sebanyak 1.000 paket sembako murah disalurkan untuk masyarakat Kelurahan Rorotan. Paket sembako yang dijual dengan harga Rp75.000 tersebut terdiri dari beras 5 Kg, minyak 1 liter dan gula 1 Kg.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Bagaimana Pertamina membantu siswa untuk peduli lingkungan? Melalui program ini banyak kegiatan untuk mendukung generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan, mulai dari penanaman pohon, pemanfaatan sampah menjadi barang yang bernilai jual dan juga pembelajaran pemanfaatan energi bersih untuk inovasi lingkungan di sekolah.
-
Mengapa program SEB Pertamina di SMK SMTI Kota Makassar sejalan dengan komitmen Pertamina terhadap ESG? Program SEB ini sejalan dengan upaya Pertamina mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengimplementasikan nilai-nilai Adiwiyata. Selain itu, program ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mengimplementasikan ESG (Environmental, Social, and Governance) dan Sustainability Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu pendidikan berkualitas, poin 7 energi bersih dan terjangkau, dan poin 13, penanggulangan perubahan iklim
-
Siapa yang menerima bantuan dari Pertamina untuk penanganan karhutla di Sumatera Selatan? “Bantuan ini akan segera kami salurkan kepada Tim Manggala Agni yang saat ini menjadi garda terdepan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan,” ujar Kepala Seksi Wilayah III Sumatera Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan Lahan Wilayah Sumatera, Candra Irfansyah.