Basarnas butuh 2 jam pastikan serpihan diduga AirAsia di Belinyu
Badan SAR Nasional (Basarnas) mengirimkan dua unit pesawat ke lokasi ditemukannya serpihan benda berwarna merah putih.
Badan SAR Nasional (Basarnas) mengirimkan dua unit pesawat ke lokasi ditemukannya serpihan benda berwarna merah putih yang diduga bagian ekor AirAsia berdasarkan laporan nelayan asal Kecamatan Belinyu pada Senin (29/12), malam. Kepastian hasil dari temuan itu bisa ketahuan dalam waktu dua jam ke depan.
"2 Jam ke depan nanti baru ketahuan benar atau tidak temuan itu. Kita masih melakukan pengecekan," ujar Kepala Basarnas Bangka Belitung Joni Superandi kepada merdeka.com di lokasi, Selasa (30/12).
Menurutnya, benda tersebut memang berwarna merah dan putih. "Informasinya demikian," katanya.
Sementara itu, menurut Deputi Potensi SAR Marsekal Muda TNI Sunarbowo Sandi, dua pesawat yang dikirim adalah CN 235 milik TNI AL dan ME 35. "Kita sudah kirim, kita masih tunggu hasilnya," ujarnya.
Sebelumnya, kepolisian Perairan Polda Kepulauan Bangka Belitung menerima laporan penemuan serpihan benda berbentuk segi empat. Laporan penemuan tersebut berasal dari seorang nelayan asal Kecamatan Belinyu pada Senin (29/12), malam.
"Tadi malam anggota kami di Beliyu mendapat informasi, katanya ada nelayan yang bernama Kaha yang melihat benda seperti serpihan pesawat pada Minggu (28/12) sekitar pukul 08.00 WIB, namun nelayan itu tidak tahu benda apa dan melaporkannya ke Polair di Belinyu," ujar Kabag Bin Ops Polair Babel AKBP Adi Nugraha, Selasa (30/12).
Sementara itu, benda diduga serpihan ekor pesawat AirAsia di antara perairan Pulau Belinyu dan Pulau Tujuh. Benda tersebut berbentuk serpihan berwarna merah dan putih.
"Kita diarahkan untuk mengecek ke Pulau Belinyu," ujar salah satu anggota Polairud saat berbincang dengan merdeka.com di Belitung.
Baca juga:
China resmi bantu cari AirAsia, kirim 2 kapal dan pesawat
Kisah hebatnya Kapten Iriyanto saat masih jadi pilot tempur TNI
Basarnas Aceh siap diperbantukan cari pesawat AirAsia QZ 8501
Waspadai gelombang laut setinggi 4 meter di Riau dan Belitung
Polairud cek benda diduga serpihan AirAsia di Pulau Belinyu
Seorang nelayan di Babel temukan serpihan benda warna merah
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kenapa kontrak kerja Qorry di Air Asia tidak diperpanjang? Pertemuan Zoom itu diadakan jam satu siang. Pertemuan itu berlangsung 30 menit. Di situ chief atau atasan Qorry meminta maaf karena situasi penerbangan tidak memungkinkan, sehingga kontrak Qorry tidak diperpanjang.